PBWU Optimis Heru Bisa Bawa Jakarta Lebih Maju Lagi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 20 Oktober 2022 12:04 WIB
Jakarta, MI - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Kiai Samsul Ma'arif menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Samsul Ma'arif yakin Heru bisa membawa masyarakat Jakarta lebih maju. "Pertama tentu PWNU DKI mengucapkan selamat ya atas terpilihnya Pak Heru sebagai Penjabat Gubernur diiringi dengan doa mudah mudahan Pak Heru sehat wal afiat diberi kekuatan lahir dan batin bisa membawa masyarakat DKI lebih maju lagi," kata Syamsul Maarif kepada wartawan, Rabu (19/10). Ia juga menegaskan bahwa pihaknya, optimistis Heru dengan berbagai pengalaman mengelola birokrasi dapat menjadikan Jakarta sebagai tempat yang nyaman bagi masyarakat. Pasalnya, memimpin Jakarta tidak cukup dengan pengalaman birokrasi saja. "Namun Pak Heru harus bisa mengatur masyarakat yang boleh dibilang plural itu," imbuhnya. Syamsul pun berpesan agar Heru tidak malu untuk meminta pendapat dari tokoh Ormas dan tokoh agama Jakarta selama menjabat sebagai Pj Gubernur. Menurut dia, Gubernur perannya jauh lebih besar tidak hanya sekedar bagaimana melakukan manajerial Pemda, tetapi bagaimana bisa mengatur masyarakat yang sangat plural ini. "Sekali lagi, Pak Heru itu tidak semata mata sebagai pemimpin pemerintah daerah, tetapi pemimpin masyarakat yang tentu harus mengikuti perkembangan terus menerus dinamika masyarakat," bebernya. Sebelumnya, Heru Budi Hartono telah melakukan silaturahmi kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada, Selasa (18/10). Syamsul juga berharap agar Heru melanjutkan silaturahmi ke PWNU DKI Jakarta. "Tadi sudah datang (ke PBNU), saya juga mengucapkan Terima kasih Pak Heru sudah berkunjung ke PBNU, mudah-mudahan bisa melanjutkan silaturahminya ke NU DKI dan bisa saling komunikasi dengan NU DKI," katanya. Samsul juga mengingatkan Heru terkait tugas berat ke depan yang harus dihadapi. Mengingat, menjelang situasi politik yang mulai memanas serta kondisi ekonomi yang belum stabil saat ini. "Ini jika tidak pandai pandai mendinginkan situasi dan kondisi bisa jadi masyarakat ini bergejolak dengan alasan macam macam lah, ekonomi, politik, mungkin bisa juga agama," ungkapnya. “Nah oleh karena itu salah satu jalan yang harus ditempuh oleh Pak Heru adalah banyak berkomunikasi dan bersilaturahmi secara intensif dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Jakarta,” tutupnya.