Save the Children Gelar Festival "Dari Sampah Jadi Berkah: Jadikan Daur Ulang Sebagai Gaya Hidup"

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 19 Maret 2023 02:20 WIB
Jakarta, MI -  Save the Children Indonesia bersama 120 anak di Jakarta menggelar Festival "Dari Sampah Jadi Berkah: Jadikan Daur Ulang sebagai Gaya Hidup" di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3). Festival yang bertepatan dengan Hari Daur Ulang Sedunia 18 Maret ini diinisiasi Child Campaigner Save the Children Indonesia di Jakarta. Acara yang bertujuan agar anak muda khususnya Gen Z sadar akan tentang adanya perubahan iklim atau climate change ini menggandeng berbagai pihak diantaranya masyarakat, pemerintah dan sektor swasta untuk mengambil langkah preventif mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang sampah plastik. Tema festival ini juga sejalan dengan salah satu program sirkular ekonomi Save the Chilren Indonesia yang didukung oleh Hyundai Motor Company. CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung mengatakan bahwa bersama dengan Hyundai Motor Company, pihaknya mengambil langkah strategis melalui program ekonomi sirkular yang mengedepankan misi ekonomi hijau berkelanjutan. Menurutnya, mitigasi dan adaptasi dampak krisis iklim harus dilakukan secara massif dan kolektif. "Edukasi serta kampanye yang diinisiasi dan dipimpin oleh anak mengenai bahaya sampah plastik, menjadi bagian integral dalam pelaksanaan program. Kami mendorong seluruh masyarakat untuk ikut ambil bagian melalui kampanye #SekarangSaatnya untuk Aksi Generasi Iklim," kata Selina Patta. Sementara itu, Child Campaigner Jakarta, Nada mengatakan bahwa sampah plastik mengeluarkan zat-zat yang berbahaya kalau tidak didaur ulang, apalagi untuk anak-anak yang berada di sekitar lingkungan tempat pembuangan akhir. Kata Nada yang baru berusia 17 tahun ini, mereka bisa semakin rentan terkena penyakit. "Udara yang dihirup tidak sehat, dan siklus hidupnya menjadi terganggu. Jadi, bukan hanya anak yang merasakan efeknya, tetapi generasi selanjutnya juga bisa jadi korbannya,” jelas Nada. Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Yulham Ferdiansyah Roestam, mengatakan pihaknya yang merupakan pengelola Taman Literasi Martha Christina Tiahahu ini berkomitmen untuk mendorong kampanye #KolaborasiBangunJakarta melalui gaya hidup yang berkelanjutan, salah satunya dengan membangun dan mengelola Taman Literasi yang direvitalisasi dengan pendekatan green creative hub. "Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Save the Children untuk menyuarakan isu lingkungan, khususnya mengenai bahayanya sampah plastik. Dalam berbagai kolaborasi acara yang telah berlangsung, ITJ bersama kolaborator juga melibatkan waste management untuk pengelolaan sampah pasca acara,” jelas Yulham. Diketahui, bahwa berdasarkan dari data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada akhir 2022, Provinsi DKI Jakarta mengirimkan lebih  dari 7.500 ton sampah setiap harinya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Hampir 50% diantaranya adalah Sampah Anorganik atau sampah dengan kategori yang sulit terurai oleh alam, seperti botol platik, tas plastik, kaleng dan lainnya. Sementara Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH), juga melaporkan bahwa timbulan sampah di DKI Jakarta mencapai 3.1 juta ton dan merupakan provinsi penghasil timbulan sampah terbesar kedua setelah Jawa tengah di Indonesia.(Wan)
Berita Terkait