Proyek Saringan Sampah di Jakarta yang Dikerjakan PT Asiana Technologies Lestary Tak Berfungsi, Negara Rugi Triliunan?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 16 Juni 2023 16:43 WIB
Jakarta, MI - Proyek Saringan Sampah yang dibangun oleh PT Asiana Technologies Lestary di 28 lokasi aliran sungai di Jakarta tak berfungsi. Proyek yang diperkirakan menghabiskan anggaran Pemprov DKI senilai triliunan rupiah itu menjadi proyek sia-sia. Dari pantauan Monitor Indonesia di dua lokasi saringan sampah pada Jum'at (16/6), tampak saringan sampah tersebut tak berfungsi. Seperti saringan sampah di hulu Kali Ciliwung, di Kampung Dukuh Jakarta Timur atau persis di pinggir tol Jagorawi. Begitu juga saringan sampah yang berada di Jalan Raya Bogor yang tak jauh dari Pasar Induk Kramat Jati  Bahkan, saringan sampah itu jebol sehingga sampah yang seharusnya bisa terangkat secara otomatis tak berguna sama sekali. Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Agung menahan dua pejabat dalam kasus dugaan korupsi kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jaringan serta saringan sampah di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta periode 2012 - 2013. Mereka adalah bekas Direktur Utama PT Asiana Technologies Lestari Noto Hartono dan bekas Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta Rifiq Abdullah. Dugaan korupsi ini juga menyeret mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Erry Basworo. Ia juga sudah ditetapkan sebagai tersangka pada 2 September 2014. Erry menjadi tersangka proyek pengadaan jaringan atau saringan sampah senilai Rp 14,4 miliar pada tahun anggaran 2012, dan Rp 7,2 miliar untuk 2013. Kasus tersebut bermula dari temuan Kejaksaan Agung terkait dugaan rekayasa panitia tender. Dalam prosesnya ternyata ada penunjukkan PT Asiana untuk proyek Dinas PU DKI Jakarta. PT Asiana ditunjuk sebagai pelaksana proyek perbaikan dan pemeliharaan jaringan sampah di Dinas Pekerjaan Umum Jakarta. Rekayasa juga terjadi pada pengadaan barang proyek tersebut. PT Asiana awalnya merupakan milik Poltak Sitinjak yang diketahui lolos dari jeratan hukum. (HTS)