Meningkat 39,18 Persen di Kuartal I 2024, Bank DKI Salurkan Kredit UMKM Rp 5,2 Triliun

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 30 April 2024 22:19 WIB
Pedagang pakaian yang juga Agen JakOne Abank, tengah melayani transaksi dengan orang tua murid pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024). [Foto: Bank DKI]
Pedagang pakaian yang juga Agen JakOne Abank, tengah melayani transaksi dengan orang tua murid pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024). [Foto: Bank DKI]

Jakarta, MI - Bank DKI mendongkrak kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pembiayaan segmen mikro, sebagai pencapaian kinerja keuangan perusahaan dengan menunjukkan peningkatan kinerja.
 
"Kredit dan pembiayaan UMKM Bank DKI pada Q1 2024 meningkat 39,18 persen dari Rp3,8 triliun per Maret 2023 menjadi Rp5,2 triliun per Maret 2024," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
 
Dijelaskan Romy, peningkatan tersebut dipicu dari tumbuhnya kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen dari Rp2,7 triliun, per Maret 2023 menjadi Rp3,8 triliun per Maret 2024.
 
"Kemudian disusul pertumbuhan kredit, dan pembiayaan segmen ritel sebesar 37,70 persen dari Rp1,1 triliun per Maret 2023 menjadi Rp1,5 triliun per Maret 2024," jelasnya.
 
Tidak hanya itu, porsi kredit dan pembiayaan UMKM secara kumulatif dibanding total kredit dan pembiayaan pun turut meningkat dari 7,77 persen per Maret 2023 menjadi 10,36 persen per Maret 2024 dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI per Maret 2024 sebesar Rp50,5 triliun yang tercatat pada Publikasi Laporan Keuangan Bank DKI periode Maret 2024.

"Pada segmen lain, kredit dan pembiayaan segmen konsumer Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,96 persen dari Rp20,5 triliun per Maret 2023 menjadi Rp22,6 triliun per Maret 2024," ujarnya.

Sedangkan kredit dan pembiayaan segmen menengah, komersial dan sindikasi mengalami penurunan sebesar 5,67 persen dari Rp24,1 triliun per Maret 2023, menjadi Rp22,7 triliun per Maret 2024.
 
Penurunan tersebut, merupakan bagian dari strategi bank untuk fokus tingkatkan kredit pada segmen UMKM.

Romy juga menyebutkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI mencapai sebesar Rp62,1 triliun per Maret 2024, di tengah masih berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer).

"Bank DKI juga terus memperbaiki struktur DPK, yang dimiliki yang tercermin pada rasio CASA (rasio giro dan tabungan) yang mengalami peningkatan dari 34,35 persen per Maret 2023, menjadi 41,45 persen per Maret 2024," ungkapnya.

Dengan berbagai kondisi tersebut, kata ROmy, Bank DKI tetap diharapkan mampu menjaga perolehan laba bersih sebesar Rp187 miliar per Maret 2024, yang didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp650 miliar dan "fee based income" sebesar Rp134 miliar per Maret 2024.
 
Secara keseluruhan, total aset Bank DKI per Maret 2024 mencapai sebesar Rp78,2 triliun.