Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Februari 2021 18:05 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Tersangka dugaan kasus suap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengaku siap dihukum mati atas dugaan suap izin ekspor benur (benih lobster).  Edhy Prabowo mengaku tak akan lari dari tanggungjawab bila dinyatakan bersalah oleh pengadilan. "Kalau memang saya dianggap salah saya tidak lari dari kesalahan, saya tetap tanggung jawab. Jangankan dihukum mati, lebih dari itupun saya siap yang penting demi masyarakat," kata Edhy Prabowo usai diperiksa di gedung KPK, Senin (22/02/2021). Edhy berjanji tidak akan menutupi kasus ini dan kooperatif menjalani proses hukum yang menjeratnya. Ia mengaku keran ekspor benur yang dibukanya tidak murni berjalan tanpa celah. Keputusan membuka ekspor benur, dikatakan Edhy, melalui peraturan menteri (Permen) dan hal itu bukan untuk pribadinya. Namun lebih untuk memenuhi keinginan masyarakat. Dia menegaskan, setiap kebijakan yang diambil untuk kepentingan masyarakat. "Kalau atas dasar masyarakat itu harus menanggung akibat, akhirnya saya dipenjara, Itu sudah risiko bagi saya," katanya. Edhy mengaku ekspor benur yang diizinkannya membantu ekonomi masyarakat, khususnya para nelayan di tengah Pandemi Covid-19. Dengan dibukanya izin ekspor benur, masyarakat memiliki pekerjaan tambahan.[hts]

Topik:

Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati

Berita Sebelumnya

Menko PMK: Cuti Bersama 2021 Hanya 2 Hari

Berita Selanjutnya

Kapolri Keluarkan Surat Edaran Penanganan Kasus UU ITE