Presiden Jokowi Minta BPKP Cari Penyebab Lambatnya Penyerapan Anggaran PEN

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 27 Mei 2021 13:53 WIB
Monitorindonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap realisasi belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan lambat. Hingga saat ini, dana PEN baru berhasil dicairkan sebesar 24,6% dari total pagu anggaran di APBN 2021. “Serapan belanja PEN, pemulihan ekonomi nasional, masih rendah baru 24,6%. Sekali lagi, kecepatan tapi juga ketepatan sasaran,” ujar Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021). Presiden mengingatkan anggaran belanja PEN yang tahun ini sebesar Rp 699 triliun harus cepat direalisasikan dan juga tepat sasaran. Presiden menegaskan, tahun 2021 adalah tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, kata Presiden, perlu ada kecepatan realisasi belanja anggaran, namun tidak melupakan ketepatan, efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Jokowi mengingatkan di kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 7% setelah empat kuartal terakhir selalu berada di level negatif. Oleh karena itu, BPKP dan APIP perlu membantu pengawasan percepatan belanja anggaran pemerintah baik di tataran pusat maupun daerah. “Saya minta BPKP, dan seluruh aparat pengawas intern pemerintah melihat betul, mencari penyebab lambatnya realisasi belanja anggaran ini. Ini ada apa? memberikan solusi, menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini, ini tugas dalam mengawal belanja tadi lalu mengawal agar kementerian/lembaga dan pemda bisa merealisasikan belanjanya dengan cepat dan akuntabel,” kata Presiden Jokowi.[Mar]  

Topik:

Dana PEN Penyerapan Anggaran