Waspadai Lonjakan Covid-19 di Jabodetabek

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 30 Mei 2021 16:45 WIB
Monitorindonesia.com - Pemerintah pusat, daerah dan masyarakat harus mewaspadai peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 pasca Lebaran 2021. Kesiapsiagaan semua elemen bangsa sangat penting untuk menghadapi lonjakan kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut sejumlah hal yang perlu diwaspadai seperti peningkatan keterisian tempat tidur atau bed of ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19. Sesuai data Satgas Covid-19 terbaru, kasus aktif kembali meningkat mencapai 98.704 kasus (5,47%) dan pasien meninggal kini sudah di angka 50.100 kasus (2,77%). "Kasus baru positif bertambah 5.863 kasus dalam sehari dengan kesembuhan kumulatif 1.654.557 orang (91,7%)," kata Wiku, Minggu (30/5/2021) Menurutnya, ada potensi kenaikan kasus masih dapat terjadi jika melihat data mobilitas penduduk yang melakukan pergerakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Setelah Lebaran, terjadi peningkatan signifikan pada pergerakan penduduk dari luar menuju Jabodetabek. Hal ini menggambarkan situasi arus balik dari tujuan mudik ke Jabodetabek. "Puncak pergerakan penduduk terlihat paling tinggi pada 17 Mei 2021. Berdasarkan pergerakan ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Jabodetabek memutuskan tetap bepergian selama periode libur Idulfitri," katanya.[man]  

Topik:

Covid Jabodetabek