Moeldoko : Mari Kita Sama-Sama Bergerak untuk Pemulihan Indonesia

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 10 Juli 2021 10:42 WIB
Monitorindonesia.com - Ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak masyarakat untuk sama-sama bergerak untuk pemulihan Indonesia keluar dari krisis Covid-19. Moeldoko meminta agar semua pihak mulai melepaskan perbedaan dan kepentingan, untuk merefleksikan hal-hal yang bisa dikontribusikan kepada kemajuan bangsa Indonesia. “Pemerintah tidak anti-kritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama,” ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Mantan Panglima TNI ini juga mengajak masyarakat untuk tidak terlalu pesimistis dan meragukan kemampuan Indonesia untuk keluar dari krisis Covid-19. “Dalam hal apapun pesimisme tidak akan pernah membuat masalah terselesaikan. Pesimisme membuat otak kreatif kita buntu, energi kita habis tersedot,” tuturnya. Demi menekan laju penularan virus Covid-19 di tengah masyarakat, lanjut Moeldoko, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (1/7/2021) telah mengumumkan kebijakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di 122 kabupaten dan kota di Jawa dan Bali sejak 3 Juli hingga 20 Juli. “PPKM darurat merupakan salah satu skenario pemerintah untuk menekan penyebaran. Mobilitas orang tanpa gejala atau OTG dapat dikendalikan, karena mereka yang berstatus OTG inilah yang berbahaya dalam penyebaran virus,” terangnya. Pria kelahiran Kediri ini menilai, pemerintah telah mengupayakan segala lini baik dari segi re-alokasi anggaran, penyediaan tambahan tempat tidur bagi pasien, pengadaan oksigen, upaya percepatan vaksin, hingga tindakan tegas yang diberikan pada para pelanggar PPKM darurat serta para penimbun obat-obatan dan oksigen. Akan tetapi, Moeldoko mengakui pengimplementasian PPKM bukan tanpa tantangan. Berdasarkan pantauan dari pemerintah, tingkat mobilitas masyarakat di masa PPKM darurat baru minus 30%, kata Moeldoko. PPKM baru akan dianggap berhasil jika mampu menekan mobilitas di minus 50%. “Oleh sebab itu pemerintah tetap akan memperketat PPKM sampai tanggal 20 Juli. Maka saya mengajak masyarakat untuk taat betul PPKM darurat, harus taat betul," tandasnya.

Topik:

Moeldoko ppkm darurat