Malam ini, Indonesia Terima Vaksin Astrazeneca Sebanyak Tiga Juta Empat Ratus Dosis

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 13 Juli 2021 23:35 WIB
Monitorindonesia.com - Indonesia kembali menerima tiga juta empat ratus (3.476.400) dosis vaksin tahap ke-23. Vaksin merk Astrazeneca ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Selasa (13/7/2021) malam "Dengan kedatangan vaksin tersebut maka Indonesia telah mengamankan dan menerima 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun bentuk jadi," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya, Selasa (13/7/2021). Retno mengungkapkan Vaksin Astrazeneca ini didapatkan secara gratis lewat jalur multilateral Covax Facility. "Ini merupakan pengiriman kedelapan vaksin dari jalur Covax atau jalur multilateral. Hingga 13 Juli 2021 ini, Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral sebesar 14.704.860 dosis," ujarnya Dalam beberapa hari ke depan, lanjut Retno, Indonesia akan menerima vaksin dose sharing melalui jalur multilateral Covax Facility, yaitu Moderna dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan pengiriman kedua. Kemudian dose sharing melalui jalur bilateral dari Jepang yang juga merupakan pengiriman kedua dan dari Uni Emirat Arab (UEA) yang juga merupakan pengiriman yang kedua. "Pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dan terus mendorong pada tingkat dunia kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Kesehatan dan keselamatan rakyat adalah prioritas utama." tambahnya Menlu Retno mengimbau masyarakat terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas untuk sementara waktu. Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. #Vaksin Astrazeneca #Indonesia Terima Vaksin Astrazeneca sebanyak 3.476.400 dosis

Topik:

Vaksin Astrazeneca Multilateral Covax Facility

Berita Sebelumnya

Sejumlah Kebijakan Indonesia Atasi Covid-19, Tak Jauh Beda dengan Tiongkok

Berita Selanjutnya

Bamsoet: Taat PPKM Darurat, Prokes dan Vaksinasi Bagian dari Bela Negara