DKI "Ditendang" dari Ajang Formula E, Uang Rakyat Rp 1,1 Triliun Melayang

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 14 Juli 2021 15:08 WIB
DKI Jakarta resmi "ditendang" dari ajang balapan Formula E pada tahun 2022. Padahal, Pempov DKI telah mengeluarkan anggaran dari APBD Rp 1,1 triliun lebuh untuk mempersiapkan penyelenggaraan Formula E 2021. Selain commitment fee sebesar Rp 560 miliar, ada dana lain senilai Rp 200 miliar. Besaran dana yang sudah dibayarkan untuk commitment fee satu adalah Rp 360 miliar dan yang kedua adalah Rp200 miliar. Selain dua dana tersebut ada dana tambahan yang dikeluarkan Pemprov DKI berupa anggaran tidak langsung. Seperti perubahan lapangan Monas yang menelan biaya Rp 28 miliar pada 2019 dan Rp 115 miliar pada 2020. Sehingga total keseluruhan anggaran perubahan lapangan Monas untuk penyelenggaraan Formula E mencapai Rp 143 miliar. Belum lagi biaya kerusakan akibat penebangan pohon yang ditanam Kepala Negara yang datang ke Indonesia. [caption id="attachment_368833" align="alignnone" width="661"] Calendar Formula E 2021-22 [autosport.com][/caption]  Di luar itu dari rencana Penanaman Modal Daerah (PMD) 2020 Rp 305 miliar kepada Jakpro berkaitan Formula E, terdapat rincian antara lain Rp 5 miliar untuk studi kelayakan, Rp 600 juta untuk sosialisasi, Rp 10 miliar untuk layanan umum dan lain-lain. Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta sudah mengeluarkan dana langsung sebesar Rp 423 miliar untuk perhelatan Formula E 2021. Dana tersebut diberikan langsung kepada bank terkait. Sejumlah anggaran Formula E juga terdapat di beberapa SKPD lain seperti Dispora, Dishub dan Disparbud dengan jumlah yang sangat fantastis pula. Bila ditotal melihat perkiraan biaya yang sudah keluar mencapai Rp 1,1 triliun lebih. Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mendesak Pemprov DKI yang dipimpin Anies Baswedan itu mempertanggungjawabkan uang rakyat tersebut. Menurutnya, dana penyelenggaraan Formula E lebih baik dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Semua biaya penyelenggaran Formula E dibebankan pada APBD DKI yang nilainya sangat fantastis sekitar 1,6 triliun. Dana yang begitu besar itu jauh lebih penting digunakan untuk menyelematkan nyawa warga Jakarta yang saat ini dihantam virus korona. Saat ini, politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan, Jakarta butuh tenaga relawan yang banyak untuk membantu pasien di rumah sakit. Sebab, sekarang ini tenaga kesehatan yang ada sudah tidak mampu menghadapi virus yang begitu luar biasa saat ini. "Formula E sudah tidak bisa diandalkan untuk mengharumkan nama DKI Jakarta di kancah internasional. Kota-kota dunia saat ini juga sedang berhitung untuk melakukan penghematan untuk penanganan pandemi Covid-19," ujar Johnny Simanjuntak, Selasa (13/7/2021). Johnny mengatakan, Pemprov DKI harus punya sense of crisis terkait pengelolaa keuangan daerah. Sehingga tak ada alasan lagi bagi Pemprov DKI untuk tidak segera menarik uang yang telah dikeluarkan untuk Formula E. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum mengetahui Jakarta telah ditendang dari balapan Formula E. Riza mengatakan akan segera mengecek informasi tersebut. "Nanti kita cek yah saya baru dengar ini Formula E," ujar Riza di Jakarta, Rabu (14/7/2021).[man]  

Topik:

Anies Baswedan formula E commitment fee Pempov DKI