Tepis Isu Obat Langka, Pemerintah Salurkan 300 Ribu Paket Gratis

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 Juli 2021 14:43 WIB
Monitorindonesia.com - Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pendistribusian obat dan vitamin gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) bertujuan agar rakyat tidak kebingungan. "Kami diberi tugas pengadaan 300 ribu paket obat untuk menjaga agar rakyat tidak panik dengan adanya isu kekurangan obat," kata Erick Thohir di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (15/7/2021). Erick Thohir menyampaikan ini saat "Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat". Acara dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Mengutip dari Antara, ada 300 ribu paket obat dan vitamin yang dibagikan kepada warga yang melakukan isoman di Pulau Jawa dan Bali. Pemerintah membaginya menjadi tiga paket. Paket 1 berisi vitamin untuk warga dengan hasil PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG. Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. "Makanya kita penetrasi dengan obat gratis ini. TNI sekarang turun, harap rakyat sabar. Kita akan hadir di rumah masing-masing dengan cara tepat dan sesuai standar yang sudah ada di Kementerian dan BPOM," ungkap Erick. Meski ada pembagian obat gratis, Erick mengatakan masyarakat yang butuh tetap dapat mencarinya ke apotek. "Kami bersama Kemenkes sudah launching website di Kemenkes sehingga warga bisa lihat ketersediaan obat di apotek Kimia Farma atau kementerian BUMN," tambah Erick. Selain itu BUMN farmasi, menurut Erick, terus memproduksi obat sesuai standar yang ditentukan Kemenkes dan BPOM. "Apalagi Kemenkes kemarin sudah mengatakan beberapa obat ini bisa diakses publik. Ini yang kita utamakan, kesediaan obat untuk masyarakat yang didukung banyak kementerian," kata Erick. Tanggung jawab bersama Erick menegaskan, ketersediaan obat bukan hanya tanggung jawab BUMN melainkan juga perusahaan farmasi swasta. "Kami memastikan obat-obat generik dengan harga jauh di bawah pasaran," ungkap Erick. BUMN farmasi sudah memproduksi obat covid, yakni oseltamivir, paviravir, remdesivir dalam kuantitas besar. "Kami menjajaki obat Tocilizumab yang kini banyak dicari. Kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri apakah ada akses supaya mendapat lisensi produksinya," jelas Erick. Rekor kasus harian Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 14 Juli 2021, total kasus di Indonesia mencapai 2.670.046 kasus dengan penambahan dalam 24 jam tercatat sebanyak 54.517 orang. Ini menjadi rekor kasus harian tertinggi sejak Maret 2020. Adapun kasus aktif tercatat 443.473 orang. Pasien sembuh bertambah 20.123 orang sehingga akumulasinya 2.157.363 orang. Sedangkan yang meninggal bertambah 869 orang sehingga total kematian 69.210 kasus. (Jay)

Topik:

kisruh obat Covid-19 Penimpun Obat Covid Isu obat covid langka