Presiden Jokowi akan Terima Tim 11 Aliansi GERAK Tutup TPL Jumat Besok

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 5 Agustus 2021 15:00 WIB
Monitorindonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima TIM 11 dan Aliansi GERAK Tutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) pada Jumat (6/8/2021). "Mudah-mudahan jadi besok (pertemuan dengan Presiden Jokowi). Mohon doa-nya ya," ujar Ketua TIM 11 Togu Simorangkir ketika dihubungi Monitorindonesia.com, Kamis siang. Saat ini, kata Togu, masih dalam koordinasi kepastian jam pertemuan besok melalui Sespri dan Seskab. Togu berharap Presiden Jokowi bisa menerima lebih banyak anggota TIM 11 dan tim lain dalam pertemuan besok. Setidaknya, dalam pertemuan besok dengan Presiden bisa disaksikan melalui zoom atau monitor TV. Aksi Jalan Kaki (Ajak) Tutup TPL berjumlah 11 orang telah melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Toba ke Jakarta selama 44 hari. Aksi jalan kaki TIM 11 AJAK Tutup TPL muncul atas keprihatinan masyarakat Toba akan keberadaan TPL yang telah membabat habis hutan di sekitar Danau Toba. Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL menyegarkan ingatan, video viral yang memperlihatkan keberingasan ratusan lelaki bertubuh tinggi-tegap menggunakan kayu bulat dan bambu, bertindak kasar menyerang, memukuli dan menganiaya puluhan anggota masyarakat adat Desa Natumingka, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Sebanyak 12 warga luka-luka, termasuk nenek-nenek dan kakek usia lanjut dalam insiden kekerasan pekerja PT TPL, pada 18 Mei 2021. Seorang perempuan pun berusaha meminta pertolongan anggota Polri yang ada di lokasi kejadian, agar menghentikan kekerasan para pekerja TPL. Namun polisi itu, melambaikan tangan, dan menolak. Bukan kali itu saja perbuatan yang tidak berperikemanusiaan dipertunjukkan PT TPL. Selama 35 tahun beroperasi di Porsea, Kabupaten Toba, tahun 1985, pelanggaran berat atau kejahatan serius sering terjadi, sehingga sungguh patut perusahaan ini tiga kali dihentikan operasionalnya. Contoh kekerasan yang mengakibatkan kematian dialami Ir Panuju Manurung saat membantu ibu-ibu yang menjadi korban kekerasan pekerja PT Inti Indorayon Utama dan aparat keamanan, pada 22 November 1998. Panuju meninggal empat hari kemudian, 26 November 1998. "Fakta kejahatan dan pelanggaran disampaikan warga kepada pemerintah. Puncaknya, ketika Presiden BJ Habibie menutup operasional PT Inti Indorayon Utama (IIU), sekarang bernama PT TPL, selama tiga tahun, sejak 19 Maret 1999,”demikian perwakilan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL yang ditandatangani Benget Sibuea selaku ketua dan Jhontoni Tarihoran. Mendengar isu PT Indorayon akan beroperasi, warga selalu menolak. Satu kajadian, kekerasan merenggut nyawa Hermanto Sitorus, siswa STM Porsea pada 21 Juni 2000. Hermanto meninggal oleh kekerasan pasukan pengamanan. #presiden jokowi akan terima tim 11 Setelah dibekukan, dan beroperasi PT Indorayon telah berganti baju menjadi PT Toba Pulp Lestari, dan kembali beroperasi Februari 2003. Apakah janji paradigma baru perusahaan dijalankan? Ternyata tidak. Pelanggaran demi pelanggaran, kejahatan dan kejahatan masih saja terjadi. Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL mencatat lima daftar pelanggaran berat dan kejahatan serius PT TPL. Pertama, kejahatan kemanusiaan, politik pecah belah PT PTL dan dampaknya terhadap sosial-budaya. Kedua, pemiskinan secara sosial-ekonomi kontra pencitraan penciptaan lapangan kerja. Ketiga, kejahatan ekologis, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim. Keempat, akuisisi lahan (Land Grabbing) TPL vs masyarakat adat, pelanggaran HAM (intimidasi-kriminalisasi-kekerasan korporasi), illegalitas kawasan dan konsesi, deforestasi, kerusakan fungsi hidrologis DTA Danau Toba. Dan kelima, perusahaan rugi, minim kontribusi untuk negara dan manipulasi pajak Untuk menyampaikan aspirasi itu, Aliansi Gerak Tutup TPL telah melakukan berbagai langkah dan kegiatan. Misalnya, penyampaian pendapat secara terbuka di depan umum melalui kegiatan unjuk rasa di Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, semuanya di Sumatera Utara. Intinya meminta pemerintah dan DPRD menutup operasional PT TPL, karena lebih banyak kerugian atau mudharatnya dibandingkan manfaatnya buat masyarakat dan bangsa. Kemudian, aktivis lingkungan hidup dan pencinta Danau Toba juga menggelar satu kegiatan Aksi Jalan Kaki (Ajak) Tutup TPL[Cal] #presiden jokowi akan terima tim 11

Topik:

Presiden Jokowi Tutup TPL