Pengamanan PON XX Papua, Kapolri: Antisipasi Gangguan Kamtibmas dan Terapkan Prokes

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 September 2021 14:52 WIB
Papua, Monitorindonesia.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin rapat koordinasi pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua, Rabu (29/9/2021). Dalam pengarahannya, Kapolri Sigit menekankan kepada seluruh personel TNI-Polri untuk pada pengamanan dengan mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah dan venue penyelenggaraan PON. "Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada 2 Oktober Presiden datang saat Open Ceremony. Ini menjadi catatan yang harus kita laksanakan," kata Sigit saat memimpin rapat di Papua. Untuk pengamanan pelaksanaan even olahraga nasional di Bumi Cenderawasih, setidaknya 21.268 personel gabungan dari TNI-Polri telah dikerahkan. Sigit menyatakan, pengamanan maksimal dari TNI-Polri untuk memberikan rasa nyaman kepada kontingen yang bertanding. "Mereka saat pertandingan terancam, ketakutan, ini yang tidak boleh terjadi," ujar Sigit. Mantan Kapolda Banten ini juga meminta personel TNI, Polri dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memastikan penguatan pengawasan protokol kesehatan (prokes) mengantisipasi lonjakan Covid-19. "Rekan yang ada di venue pastikan penggunaan masker. Masker harus disiapkan. Yang terlihat tidak membawa masker maka dberikan," ucap eks Kabareskrim Polri itu. Sigit memaparkan, untuk jumlah penonton hanya 25 persen yang diperbolehkan menyaksikan pertandingan secara langsung dan sudah mendapatkan vaksin dua kali. Sigit menginginkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan menyiapkan ruang-ruang karantina sementara. Alur penanganan warga yang dinyatakan terpapar virus corona harus disiapkan, mulai dari ruang isolasi sementara, proses menuju fasilitas kesehatan, hingga pelayanan karantina. Sigit berharap pemda dibantu TNI dan Polri harus terus mengejar percepatan vaksinasi di Papua. Pasalnya, sudah disiapkan gerai vaksinasi di venue yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Harus diantisipasi kemungkinan penonton bertambah. Sehingga saat kita batasi 25 persen, namun ternyata jumlah penonton meningkat, pastikan mereka sudah vaksin dua kali," papar Sigit. Dengan segala upaya tersebut, Sigit menyebut pelaksanaan PON XX di Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Tentu didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas TNI-Polri serta stakeholder lainnya. "Soliditas TNI-Polri dan seluruh jajaran pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam penanganan operasi," tutur Sigit. Panglima dan Kapolri juga memimpin rapat bersama dengan Forkopimda Provinsi Papua. Sigit menyampaikan bahwa, strategi pengendalian Covid-19 harus tetap diterapkan di tengah PON. "Ketika PON, akan ada 25.000 orang yang datang ke Papua. Diperlukan strategi pengendalian agar jangan sampai ada lonjakan kasus covid ke dalam dan ke luar Papua," kata Sigit. Protokol kesehatan ketat harus terlaksana baik bagi para atlet, pelatih, official, panitia melalui Bubble System, yaitu membatasi interaksi dengan masyarakat di luar penyelenggara PON. "Di tengah pandemi, perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh 7,07% di kuartal II-2021. Demikian juga ekonomi Papua tumbuh 13,14% pada kuartal II 2021. Ini bukti Indonesia tangguh menghadapi pandemi dan siap melakukan lompatan pertumbuhan ekonomi. Momentum ini harus kita jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika covid bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi akan normal," tutup Sigit. (AS)

Topik:

PON XX Papua