Aktivitas Gempa Meningkat Selama November, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Pekan Depan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Desember 2021 22:05 WIB
Monitorindonesia.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa bumi semeningkat selama November dibandingkan Oktober 2021. Sedangkan pekan depan, prakirakan akan terjadi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah. “Hasil monitoring BMKG selama November 2021 terjadi aktivitas gempa sebanyak 980 kali di Indonesia dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman,” kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021). berdasar angka itu, terdapat peningakatan 136 kali aktivitas gempa dibandingkan Oktober yang terjadi sebanyak 844 kali. Diuraikan, pada November didominasi gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 sebanyak 969 kali. Sedangkan Oktober lalu jumlah aktivitas gempa kecil 831 kali. Sedangkan wilayah yang menjadi zona aktif gempa selama November terjadi di 10 klaster seismisitas, yaitu Aceh-Nias, Bengkulu-Lampung-Selat Sunda, Selatan Banten-Jawa Barat, Selatan Yogyakarta-Jawa Timur, Lombok-Bima-Sumba, Sigi-Luwu Timur, Minahasa Selatan-Utara, Laut Maluku, Ambon-Seram, dan Papua Utara. Bulan lalu tercatat hanya satu kali gempa yang merusak di Wahai, Seram Utara, Maluku Tengah dengan magnitudo 5,7 pada 4 November 2021. Gempa berpusat di lepas pantai pada jarak 16 km Barat Wahai, Maluku Tengah, dan merusak lebih dari 26 bangunan rumah. Cuaca ekstrem Sedangkan Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab. Jumat (3/12) menyampaikan prakirakan potensi cuaca ekstrem pekan depan di beberapa wilayah disebabkan adanya dinamika fenomena pada atmosfer di Indonesia, seperti Maden Jullian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Gelombang Rossby pada Dasarian 1 Desember terlihat cukup aktif. Kondisi itu memicu awan-awan hujan tumbuh secara signifikan. Akibatnya, beberapa wilayah diprakirakan mengalami potensi cuaca ekstrem, yakni di daerah Laut Jawa pada 4 Desember. Sedangkan Kalimantan bagian selatan di pesisir barat, Sumatera bagian selatan juga Jawa bagian barat mengalami hal serupa di 5 Desember. Diingatkan juga mewaspadai periode pertumbuhan siklon tropis di wilayah bagian selatan Indonesia. “Antara April hingga November adalah periode pertumbuhan siklon tropis di selatan. Dari beberapa catatan kejadian di Indonesia memang dari 2008 hingga 2021 ada terus. Artinya, frekuensi semakin intens tiap tahun,” ucap dia.