Soal Arus Mudik, Pengamat: Perencanaan Pemerintah Suka Berbeda dengan Masyarakat

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 8 Mei 2022 16:16 WIB
Jakarta, MI - Pengamat transportasi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna menilai, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah bekerja dengan semaksimal mungkin mengatur arus lalulintas saat mudik maupun balik lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M. Walaupun sebenarnya, menurut Yayat pemerintah setempat khawatir terhadap pemudik yang jumlahnya membludak lantaran selama dua tahun tak diperbolehkan mudik karena alasan Covid-19. "Pertama, kita apresiasi terlebih dahulu kepada polisi karena ini pekerjaan yang sangat berat. Begini, upaya kerja kerasnya sudah maksimal," kata Yayat kepada wartawan, Sabtu (7/5). Yayat menambahkan, bahwa Pemerintah dan jajarannya telah memikirkan kemungkinan akan terjadi kemacetan pada mudik Lebaran 2022, beserta rencana mitigasinya, akan tetapi masyarakat memilih mudik dan balik ke kota domisili sesuai keinginan mereka. "Pemerintah sudah mengantisipasi dan membuat rencana. Tetapi yang menarik di sini adalah, apa yang direncanakan pemerintah itu suka berbeda dengan apa yang direncanakan oleh masyarakat. Misalnya kalau pemerintah mengatakan berangkatlah lebih awal, pulanglah lebih cepat," jelas Yayat. Akan tetapi, kata Yayat, Masyarakat punya rencana sendiri untuk memanfaatkan waktu libur dan cuti Lebaran Idul Fitri 1443 H / 2022 M dan itupun harus diberikan keleluasaan. "Kedua mereka juga ada yang (waktu liburnya) diatur oleh tempat kerja mereka," lanjut Yayat. Kendati demikian, yang harus disikapi secara bersama-sama sekarang, menurut Yayat adalah sikap untuk bisa menerima keadaan macet supaya tidak viral ada yang marah-marah di jalan karena itu adalah risiko dari kegiatan mudik lebaran. "Jadi masyarakat itu mau tidak mau, siap tidak siap, menerima macet sebagai konsekuensi dari perjalanan arus mudik dan arus balik," ujar Yayat. "Jadi harus dipahami ini Lebaran. Lebaran itu kalau arus mudik, arus balik identik dengan macet. Cuma masyarakat itu berharap macetnya jangan terlalu lama. Tetapi lama atau tidaknya itu tergantung volume kendaraannya," pungkas Yayat. (La Aswan)

Topik:

arus mudik