Pernikahan Adik Presiden Joko Widodo dan Ketua MK di Solo Dihadiri Pejabat dan Tamu Penting

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 26 Mei 2022 15:53 WIB
Solo, MI - Adik Presiden Joko Widodo Idayati dan Ketua Mahkanah Konstitusi (MK) Anwar Usman telah sah menjadi suami-isteri di Gedung Saba Buana, Solo, Kamis (26/05). Maskawin berupa seperangkat alat salat dan sebuah jam tangan diberikan Anwar sebagai mahar untuk menebus Idayati. Dihadapan Kepala KUA Banjarsari, Arba'in Basyar selaku penghulu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan ijab dalam bahasa Indonesia. "Saya nikahkan dan jodohkan dengan saudari saya Idayati binti Notomiharjo dengan saudara Anwar Usman dengan mas kawin seperangkat alat salat dan jam tangan dibayar tunai," ucap Presiden Joko Widodo. Sementara itu, Anwar Usman tidak perlu mengulang kalimat ijab. Ia dengan lancar mengucapkan "Saya terima nikah dan jodohnya Idayati binti Notomiharjo dengan mahar tersebut tunai," jawab Anwar Usman. Di kursi para tamu, puluhan menteri turut menyaksikan langsung upacara sakral tersebut. Dalam acara ini Peresiden Joko Widodo tiba sekitar pukul 8.50 WIB dan pergi meninggalkan gedung pernikahan sekitar pukul 10.30 WIB Sementara isu politik kekuasaan yang dilakukan Joko Widodo pun kian santer terdengar. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat diwawancarai sebelum prosesi akad nikah. "Pernikahan politik apalagi? Pak Jokowi sudah akan selesai," tegas Ngabalin. Menurutnya, isu tersebut mencuat karena orang-orang susah membedakan antara urusan negara dengan urusan pribadi. "Kalau orang menyebut itu pernikahan politik, apalagi hubungannya dengan Pak Jokowi. Dia sudah selesai," terang Ngabalin. Ia juga mengatakan, pernikahan Idayati-Anwar adalah kegiatan menjalankan perintah dalam agama Islam untuk menjadi orang yang mulia. "Kita harus bersyukur karena ada orang Bima menjadi keluarga besar dari Orang Jawa Solo," imbuhnya. Terpisah, Putri Idayati Septiara Silvani Putri (32) tidak menampik jika pernikahan ibunya dengan Anwar akan memunculkan konflik kepentingan dengan Presiden Jokowi. "Memang betul ada konflik of interest," kata dia. Namun, menurut anak pertama Idayati itu konflik-konflik yang muncul bisa disiasati. Semisal, perkara-perkara yang menyangkut presiden bisa ditangani oleh Anwar. "Masih bisa ada opsi lain, ketika ada pengajuan dari Presiden," terangnya. Septiara pun menganggap hal itu sebagai hal yang wajar terjadi dan tidak ambil pusing dengan situasi di dalam keluarga barunya kelak. "Biasa saja sih mas, mungkin karena ibu ketemunya dengan Ketua MK. Orang bebas beropini apa saja, tapi kalau dari kami punya prinsip yang lurus ya santai saja," pungkasnya. Adapun para pejabat yang hadir diantaranya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laily, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tampak juga hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Pramono Anung, Wiranto, mantan Menteri Agama Fachrul Razi, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin hingga Surya Paloh, Akbar Tanjung dan Ganjar Pranowo. [BHK]