Basarnas Tutup Operasi SAR KM Ladang Pertiwi, 15 Orang Dinyatakan Hilang

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 6 Juni 2022 20:30 WIB
Jakarta, MI - Basarnas resmi menutup operasi SAR KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar, tepatnya di sekitar Pulau Pammantauang, Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel). Setelah 10 hari operasi SAR, 15 korban yang belum ditemukan dinyatakan hilang. "Dengan segala upaya maksimal yang dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga hari ke-10, tidak menemukan tanda keberadaan korban lainnya, maka dengan berat hati operasi SAR kecelakaan kapal KLM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di perairan Pulau Pammantauang, Liukang Kalmas, Pangkep, Sulawesi Selatan dinyatakan ditutup pada hari ke-10, Senin, 6 Juni 2022 pukul 16.00 Wita," ujar Kepala Basarnas Makassar Djunaidi dalam keterangan resminya, Senin (6/6). Djunaidi melaporkan, dari 50 orang penumpang KM Ladang Periwi, 31 ditemukan dalam kondisi selamat, dan 4 orang meninggal dunia. 3 Orang dari korban meninggal dunia tersebut telah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga, sementara 1 orang lainnya masih proses identifikasi oleh tim DVI Polda Sulsel di Rumah Sakit Bhayangkara. "15 Orang yang tidak ditemukan dinyatakan hilang," tegas Djunaidi. Djunaidi menambahkan, tim SAR gabungan telah berupaya mencari 15 korban hilang hingga hari ketujuh pencarian pada Jumat (3/6) lalu. Pihaknya kemudian memperpanjang hari pencarian hingga hari ini namun tidak membuahkan hasil. "Kami mewakili tim SAR gabungan menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban yang dinyatakan meninggal dunia dan hilang atas tenggelamnya KLM Ladang Pertiwi 02. Semoga keluarga diberi kesabaran dalam menghadapi kondisi ini," imbuhnya. Meski operasi SAR telah resmi ditutup, Basarnas selama 3 hari ke depan tetap akan melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melintas di perairan Selat Makassar untuk segera melaporkan jika menemukan korban. "Kepada keluarga korban kami sampaikan bahwa meskipun hari ini sudah ditutup, selama 3 hari ke depan, tetap akan dilakukan pemantauan oleh Basarnas Sulsel dengan berkoordinasi dengan VTS Makassar agar menyampaikan kepada kapal yang melintas di perairan Pulau Pammantauang untuk melaporkan apabila menemukan tanda keberadaan korban," jelasnya. Untuk diketahui, Basarnas langsung mengerahkan KN SAR Kamajaya 104 untuk mengevakuasi korban setelah menerima laporan tenggelamnya KM Ladang Pertiwi pada Sabtu (28/5) lalu. Basarnas juga dibantu unsur terkait lainnya selama proses pencarian korban. "Tim SAR gabungan sudah sangat maksimal semenjak diterimanya laporan kejadian hingga diperpanjang sampai hari ke-10. Hal ini bisa disaksikan dengan pelibatan alut yang digunakan mencari, baik lewat kapal maupun dari udara menggunakan pesawat dan helikopter," jelasnya. "Perlu kami sampaikan, bahwa sampai hari ini proses pencarian melibatkan kapal KN SAR Kamajaya 104 Basarnas, KRI Hasanuddin 366 TNI AL, KRI Malahayati 362 TNI AL, KRI Mandau 621 TNI AL, KRI Pulau Rapat 712 TNI AL," lanjutnya. Selain unsur SAR di atas, pencarian juga melibatkan KNP 3590 Syahbandar Makassar, KN Singa Laut Bakamla, KN Kuda Laut Bakamla, KP Belibis 507 Polair, KN Granting KPLP. "Serta kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan Pulau Pammantauang. Selain pengerahan kapal, juga dilakukan pencarian melalui udara dengan melibatkan helikopter helly bell 429 Polairud, heli puma TNI AU, pesawat TNI AL U6207 serta pesawat ATR KKP," pungkasnya. [Sul]
Berita Terkait