Mengenang Setahun Wafatnya Sabam Sirait, dr. Sondang Sidabutar: Terimakasih Masih Banyak Mencintai Pak Sabam

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 29 September 2022 14:42 WIB
Jakarta, MI - Hari ini, Kamis (29/9/2022) almarhum Sabam Sirait satu tahun wafat.  Sejumlah kegiatan digelar untuk mengenang tokoh nasional tersebut.  Kegiatan awal pada Kamis pagi dilakukan dengan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan. Tampak hadir di TMP Kalibata diantaranya istri almarhum Sabam Sirait dr. Sondang Sidabutar, didampingi putra-putrinya Batara Imanuel, Mira Sirait, menantu dan cucu-cucunya yakni Yoshua Sirait. Hadir juga sejumlah tokoh penting di TMP Kalibata seperti Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Dr. Bernard Nainggolan, Ir. Robert Sitorus, Drs. RE. Nainggolan, Pdt. Bambang Jonan, Pdt. Dr. Binsar Pakpahan, Ir. Nelson Simanjuntak, Abadi Hutagalung dan tokoh lain yang dekat alm Sabam Sirait semasa hidupnya. Pada kesempatan itu, dr. Sondang Sidabutar menyampaikan bahwa dirinya dan keluarga penuh sukacita karena masih banyak orang-orang mencintai alm Sabam Sirait, yang telah berpulang satu tahun lalu. “Terimakasih atas kehadiran semuanya dan telah mencintai Pak Sabam,” ujar dr. Sondang penuh haru. Ketua umum PGI Pdt. Gomar Gultom, mengenang almarhum Sabam Sirait tak akan ada habis-habis berbicara tentang sosok dan perjuangannya. Dalam kitab Ibrani mengatakan, ingatlah pemimpin-pemimpinmu. "Kehadiran kita di sini dalam konteks itu. Bang Sabam ini bisa dikatakan kitab suci berjalan. Bahwa dalam hidupnya ada banyak firman. Bang Sabam adalah teladan. Ia memecahkan mitos bahwa kepahlawanan tidak harus ikut kontak senjata dalam Revolusi Fisik tapi cukup dalam dirinya sendiri," ujar Gomar Gultom. Nyekar ke makam Sabam Sirait, dihadiri puluhan orang dari berbagai elemen yakni, Yayasan Komunikasi Indonesia(YKI), Pengurus Nasional Perkumpulan Senior (PNPS) GMKI, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Program Doktor Hukum UKI dan Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) menyelenggarakan serangkaian kegiatan. [caption id="attachment_491664" align="aligncenter" width="463"] Istri almarhum Sabam Sirait dr. Sondang Sidabutar (kursi roda) menabur bunga dalam ziarah bersama putra-putri, cucu dan puluhan tokoh bangsa mengenang satu tahun Sabam Sirait di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (29/9). [Foto: MI][/caption]Gomar Gultom melanjutkan, generasi muda harus belajar dari Bang Sabam. Tentu Bang Sabam juga tidak sempurna tapi sudah disempurnakan Tuhan. "Dari beliau kita bisa belajar dan bisa mendekatkan diri sama Tuhan. Kita berterimakasih kepada keluarga terutama Kak Sondang yang terus berperan dibalik sosok Bang Sabam. Harapan kita semua pengakuan negara menjadi pahlawan nasional. Terimakasih Tim Medan,” imbuhnya. Di samping itu,  Yoshua Sirait, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang selalu mengasihi Sabam Sirait. Dia mengaku sekalipun Sabam Sirait telah wafat setahun silam, rasanya kakek yang selalu dikasihinya tetap hidup di hati rakyat Indonesia. "Enggak terasa Opung (Sabam Sirait) begitu cepat pergi. Kami tetap bahagia karena banyak orang mengasihi Opung. Hari ini terlihat begitu banyak orang (nyekar) ke Makam Opung. Terimakasih buat semua," tutur Yoshua di TMP Kalibata. Dalam rangka Rangkaian acara penyampaian kenangan dengan alm Sabam Sirait dari para tokoh yang hadir, doa bersama dan acara Tabur Bunga. Tampak hadir di TMP Kalibata Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Dr. Bernard Nainggolan, Ir. Robert Sitorus, Drs. RE. Nainggolan, Pdt. Bambang Jonan, Pdt. Dr. Binsar Pakpahan, Ir. Nelson Simanjuntak, Abadi Hutagalung dan tokoh lain yang dekat alm Sabam Sirait semasa hidupnya. [caption id="attachment_491665" align="aligncenter" width="463"] Ziarah mengenang satu tahun almarhum Sabam Sirait di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (29/9). [Foto: MI][/caption]Seperti diketahui, Sabam Sirait dikenal seorang negarawan dan politisi kawakan bersama 7 presiden RI yang berpulang 29 September 2021 tepat satu tahun hari ini. Ia lama berkecimpung sebagai Anggota DPR, DPD, MPR dan DPA RI. Namanya juga sedang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional Tahun 2022. Ketua Umum YKI Dr. Bernard Nainggolan, mengungkapkan bahwa ternyata sudah satu tahun Bang Sabam wafat. Selama satu tahun ini, kata dia, pihaknya belum menggali pikiran-pikiran originalnya yang mengingatkan beberapa peristiwa yang betul-betul penting, seperti kita diingatkan mewaspadai kelompok-kelompok pemikiran Pancasila tidak relevan dalam kehidupan. Mereka ada dikelompok, ada partai dan lainnya. “Harus dipikirkan aktualisasinya supaya itu tidak terjadi. Pancasila satu-satunya membuat kita bersama-sama meski dalam pemikiran berbeda, karena itu Pancasila harus kita pertahankan bersama,” ujarnya Bernard. Bang Sabam sering mengutip pandangan TB Simatupang, tokoh yang dikagumi mengatakan bahwa Pancasila membuat kita untuk menghargai perbedaan, meski ada perselisihan namun tetap meyakini satu bangsa dalam bingkai NKRI. Sementara bagi John Pieter Nainggolan yang didaulat menyampaikan kenangan, mengatakan sangat bersyukur banyak orang bisa bersama ziarah ke makam Sabam Sirait. “Mengenang beliau adalah sama mengenang seorang sahabat, teman dan Bapak, mengajarkan kita bersama untuk mencapai cita-cita kebangsaan. Memberikan hidupnya bagi bangsa ini. Kita berkumpul di sini mengenang kembali perjuangan Bang Sabam. Jadi kita semua harus bisa melanjutkan cita-cita perjuangan Bang Sabam,” ungkap John Pieter. Ia melanjutkan, Sabam selama hidupnya meski ada di tengah gemuruh politik tetap konsisten berjuang dan ini diteladani. "Kiranya perjuangan kita semua, menjadikannya Pahlawan Nasional nanti bisa terwujudkan pada waktunya nanti," pungkasnya. Ketua Panitia Pengusulan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional, RE Nainggolan yang khusus datang dari Medan bersama Pdt. Bambang Jonan, mengatakan bahwa tak terasa Bang Sabam sudah satu tahun telah bersama dengan Tuhan. Kita ingat semua persahabatan, nasihat dan pemikiran luar biasa yang diteladankannya. “Beliau sangat mencintai bangsa ini dan menjadi legacy. Kita berdoa agar Kakak (dr. Sondang Sidabutar) sehat dan keluarga juga. Ke depan kita harapkan akan lahir Sabam-Sabam Junior. Kami datang dari Medan sangat berharap Sabam Sirait menjadi Pahlawan nasional,” harapnya. Tidak banyak orang seperti Bang Sabam meski sudah pergi tapi tetap dicintai. Kenangan dengan alm Sabam Sirait juga disampaikan Ir. Nelson Simanjuntak. Mantan Komisioner Bawaslu RI yang turut hadir di TMP Kalibata, menyaksikan bahwa sosok Bang Sabam selalu konsisten berpolitik di luar pemerintah dan selalu memberi nasihat kepada juniornya.