Pernyataan Pendeta Gilbert Diduga Terlalu Bela Ferdy Sambo Hingga Tuai Kritikan Warganet

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 29 September 2022 15:10 WIB
Jakarta, MI - Pendeta Gilbert Lumoindong kini tengah menjadi pembicaraan warganet, lantaran diduga terlalu membela tersangka pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Berdasarkan cerita Putri, Gilbert menyebut tak ada niat Ferdy Sambo membunuh Brigadir J. Hal itu disampaikan Gilbert usai bertemu dengan Putri Candrawathi untuk mendengar kronologis kejadian. Ia mengatakan Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak bukan untuk membunuh. "Bharada E diperintahkan menembak maksudnya bukan membunuh tetapi hanya menyadarkan supaya dia mau mengakui perbuatannya," ujarnya. Pendeta Gilbert juga mengatakan, setelah Brigadir J terkapar, ada upaya Sambo memanggil ambulans. Gilbert menyebut Sambo tidak mau peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan kepada istrinya diketahui publik. "Ini merupakan aib yang menakutkan kalau seorang istri jenderal bintang dua diperkosa oleh ajudannya. Kelihatannya FS mau menutupi cerita ini dan tak mau membongkarnya karena dalam keadaan yang sangat marah di tengah diberitahu istrinya bahwa kejadian itu terjadi di Magelang kemudian baru diceritakan setelah tiba di Jakarta," kata Pendeta Gilbert. Pernyataan Pendeta Gilbert itu lantas menuai kritikan dan kecaman dari warganet. Salah satunya pegiat media sosial, Jhon Sitorus dalam unggahan Twitternya @Miduk17. "Baru kali ini ada pendeta menfitnah orang mati. Proses peradilan belum berjalan tapi seakan-akan mengaminkan pemerkosaan Brigadir J terhadap PC. Iman pun bisa digadaikan jika amplop sudah terlalu tebal. Sulit menemukan pendeta yang berjiwa pendeta, apalagi sudah banyak yang hedon," tulisnya. "Apakah ada amplop coklat??," @Wandystijk. "Ada apa dengan Pendeta Gilbert Lumoindong? Bapak kelihatan yakin betul apa apa yg dikatakan tersangka," tulis @hasugian_neur. #Pendeta Gilbert