Kharisma Jati Tulis Permintaan Maaf Usai Hina Iriana Jokowi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 18 November 2022 18:05 WIB
Jakarta, MI - Komikus asal Yogyakarta, Kharisma Jati tengah ramai diperbincangkan terkait unggahannya yang diduga menghina Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (Jokowi) yang diposting oleh akun Twitter @koprofilJati pada Kamis (17/11) malam. Kharisma Jati mengunggah sebuah foto istri Presiden Jokowi bersama istri Presiden Korea Selatan, Kim Kwon Hee. Unggahannya dianggap menghina Ibu negara lantaran dalam cuitannya yang membuat percakapan antara pembantu dan majikan. "Bi, tolong buatkan tamu kita minum. Baik, Nyonya," tulis caption Kharisma Jati pada Kamis (17/11). Postingannya itu, sontak mengundang ribuan komentar dari warganet, dan kedua putra Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pengarep dan Gibran Rakabuming. Setelah banyaknya kecaman dari warganet, pemilik akun @koprofilJati itu, meminta maaf secara terbuka melalui akun Facebooknya pada Jum'at (18/11). Berikut isi permintaan maaf Kharisma Jati: Surat Terbuka Permintaan Maaf Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berserta seluruh Keluarga Besar Kepresidenan. Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat; staf; dan pejabat di lingkungan kepresidenan. Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan. Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal. Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat, pembeo, maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu. Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka. Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.