Tok! Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 November 2023 13:04 WIB
Calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (Foto: Dhanis/MI)
Calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Komisi I DPR RI menyetujui Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono, Senin (12/11).

Agus disetujui oleh sebanyak sembilan fraksi di Komisi I DPR RI.

“Memberikan persetujuan kepada kelengkapan calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI,” kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Senin (13/11).

Selain persetujuan terhadap Agus, rapat hari ini juga menyetujui pemberhentian dengan hormat kepada Panglima TNI Yudo Margono. Selanjutnya, persetujuan ini akan dibawa ke rapat paripurna DPR RI.

“Kami akan bersurat dan disahkan di paripurna dan selanjutnya menunggu jadwal pelantikan dari Presiden,” tandasnya. 

Sebelumnya,  Komisi I DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, terhadap Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI, di ruang rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11).

Dalam ujian kelayakan itu, Agus menyinggung masalah keamanan yang masuk pada tingkatan perang di beberapa negara belahan dunia. 

Untuk itu, ia menyampaikan rasa syukurnya terhadap keamanan di Indonesia yang bisa dikendalikan. 

"Kita patut bersyukur karena stabilitas keamanan di negara kita masih terkendali, dan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar," kata Agus, Senin (13/11).

"Billa kita lihat di belahan bumi yang lain, saat ini mereka sedang hidup dalam situasi perang yang mencekam penuh dengan tekanan dan ribuan nyawa menjadi korban," tambahnya.

Selanjutnya, ia merujuk pada konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel yang sampai saat ini tak kunjung selesai. Menurutnya agar hal itu menjadi renungan, bahwa konflik dan perang bisa terjadi kapan saja dan kepada negara manapun. 

"Bahkan hingga saat ini perang rusia Ukraina dan konflik Israel Palestina belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, hal tersebut patut menjadi renungan kita bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun," ujarnya. 

Lebih lanjut, Agus menyampaikan sebuah peribahasa kepada siapa yang menginginkan perdamaian maka bersiaplah untuk berperang. 

"Jika menginginkan perdamaian bersiaplah untuk berperang. Adagium di atas harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa terutama kita yang ada di ruangan ini," imbuhnya.