Tak Persoalkan Kritik Tajam Insan Pers, Jokowi: Bagian Penghormatan Saya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 20 Februari 2024 18:45 WIB
Presiden Joko Widodo, usai menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024, di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (20/2). (Foto: ANTARA)
Presiden Joko Widodo, usai menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024, di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (20/2). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mempersoalkan kritik tajam insan pers, yang seringkali ditujukan pada dirinya.

"Saya juga sering dikritik tajam, ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul media dan sampul majalah juga media sosial," kata Jokowi ketika menyampaikan sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Jakarta, Selasa (20/2).

"Ramai sekali aneh-aneh, tetapi tidak apa-apa, tidak masalah buat saya," ujarnya.

Namun, dia menyebut justru cucunya yang sering protes jika menemukan gambar ilustrasi wajah Jokowi, yang tidak biasa.

"Mbah, (cucu saya) memanggil saya kan mbah, ‘wajah mbah kok jadi digambar jelek banget?’ Ya itu lah, ini bagian penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berpendapat," ujarnya.

Alih-alih tersinggung, Jokowi justru berterima kasih kepada seluruh insan pers yang secara konsisten, menemani masyarakat Indonesia dalam kehidupan berdemokrasi.

Pada momentum peringatan HPN tahun ini, dia menegaskan pemerintah akan terus berupaya untuk mendukung ekosistem pers, yang adaptif dan tetap menghormati kebebasan pers, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi insan pers di era digital saat ini.

Puncak Peringatan HPN 2024 mengangkat tema "Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa".

Turut mendampingi Jokowi dalam kegiatan tersebut di antaranya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kemudian, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, serta Ketua MPR Bambang Soesatyo.