KemenP2MI Pulangkan 3 Jenazah Pekerja Migran dari Korea Selatan, 1 ABK Masih Hilang

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 10 Februari 2025 10:52 WIB
Ketika Jenazah PMI Korsel tiba di Bandara Soetta (Foto: Dok MI)
Ketika Jenazah PMI Korsel tiba di Bandara Soetta (Foto: Dok MI)

Tangerang, MI - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) memfasilitasi kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia di Korea Selatan. 

Dua di antaranya merupakan Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi korban kecelakaan laut tragis, sementara satu lainnya meninggal akibat serangan asma di tempat tinggalnya.

Dua ABK yang menjadi korban adalah Mohammad Farukkeffero (43) asal Bangkalan dan Agus Muslim (33) asal Cirebon. keduanya bekerja di kapal ikan Samgwangho dan 33 Manseonho, yang terdampar di perairan Pulau Ttukki, Jeju, pada Sabtu (1/2/2025).

Sementara itu, Antonius Hermawan (44), PMI sektor manufaktur asal Banyuwangi yang bekerja melalui skema G to G, meninggal dunia karena serangan asma di asramanya.

Direktur Jenderal Pemberdayaan KemenP2MI, M. Fachri Labalado, menyampaikan bahwa insiden yang melibatkan dua kapal ikan tersebut pertama kali dilaporkan oleh Korean Coast Guard (KCG) dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kepada KBRI Seoul pada Sabtu (1/2/2025) pukul 09.24 waktu setempat.

“Terdapat 10 ABK yang menjadi korban dalam insiden ini, dengan rincian tujuh orang selamat, dua meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian,” ujar Fachri di Kargo Jenazah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (9/2/2025).

Sementara itu, mengenai Antonius Hermawan, Fachri menuturkan bahwa berdasarkan Sertifikat Surat Kematian dari Klinik Dongsan Obstetrician di Daegu, Antonius dinyatakan meninggal pada 1 Februari 2025 antara pukul 00.00 hingga 10.00 waktu setempat.

“Sejak Jumat (31/1/2025), rekan-rekannya mencoba menghubungi Antonius melalui pesan dan telepon, tetapi tidak ada respons. Karena khawatir, mereka mendatangi asramanya pada Sabtu (1/2/2025). Saat tiba, mereka mendapati pintu terkunci. Setelah didobrak, Antonius ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” tutur Fachri.

Fachri juga menambahkan bahwa Antonius diketahui memiliki riwayat asma dan kerap membawa obat-obatan pribadi untuk keperluannya.

Selain membantu kepulangan jenazah, KemenP2MI juga terus berkoordinasi dengan Perwakilan RI di Korea Selatan untuk memantau pencarian satu PMI ABK yang masih hilang serta memastikan kondisi tujuh PMI ABK yang selamat.

“Perwakilan kita di Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait terus berkomunikasi dengan pemerintah Korea Selatan untuk memastikan proses pencarian satu PMI yang masih hilang bisa segera menemukan hasil,” pungkasnya.

Topik:

pmi kemenp2mi kecelakaan-laut abk-kapal kepulangan-jenazah-pmi korsel tangerang