Lindungi Anak dari Dampak Media Sosial, DPR Dorong Regulasi Ketat dan Edukasi Orang Tua


Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani menegaskan, bahwa perlindungan anak di ranah digital tidak cukup hanya dengan pembatasan akses.
Menurutnya, regulasi yang lebih ketat terhadap platform digital serta peran aktif orang tua juga sangat diperlukan.
"Saya mendukung upaya pemerintah melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial. Namun, ini tidak bisa berhenti di pembatasan saja. Pengawasan terhadap game online yang mengandung unsur adiktif dan tidak ramah anak juga harus menjadi perhatian," ujar Netty, Selasa, (11/2/2025).
Ia menyoroti pentingnya edukasi bagi orang tua agar mereka mampu mendampingi anak-anak dalam penggunaan teknologi digital.
"Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi dan membimbing anak dalam menggunakan media sosial. Pemerintah harus menggencarkan sosialisasi dan edukasi agar mereka paham cara melindungi anak dari konten yang tidak pantas serta sadar akan bahaya yang mengintai," tambahnya.
Netty meminta pemerintah untuk bersikap lebih tegas terhadap platform digital dalam memperketat verifikasi usia pengguna.
"Saat ini, anak-anak di bawah umur masih bisa dengan mudah membuat akun media sosial. Tidak ada sistem verifikasi usia yang benar-benar ketat, sehingga mereka terpapar konten yang seharusnya tidak untuk mereka. Pemerintah harus mewajibkan platform digital menerapkan sistem verifikasi usia yang lebih transparan dan efektif," tegasnya.
Netty juga mengingatkan bahwa media sosial dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental anak, mulai dari meningkatnya kasus kecemasan, depresi, hingga gangguan tidur akibat paparan konten berlebihan dan cyberbullying.
"Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak terkontrol berkontribusi terhadap penurunan kesehatan mental anak. Cyberbullying, kecanduan media sosial, hingga gangguan tidur akibat penggunaan gadget yang berlebihan semakin sering terjadi. Ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua," jelasnya.
Sebagai solusi, ia mendorong agar platform media sosial dan game online lebih proaktif dalam menyediakan fitur-fitur yang mendukung kesehatan mental anak.
"Platform harus menghadirkan fitur yang membatasi waktu penggunaan, menyediakan konten edukatif, serta memiliki mekanisme pelaporan konten berbahaya yang lebih mudah diakses," ungkapnya.
Terakhir, Netty menekankan pentingnya transparansi dari platform digital dalam menjaga keamanan anak di dunia maya.
"Kita butuh transparansi. Platform digital harus melaporkan secara berkala langkah-langkah yang mereka ambil dalam melindungi anak-anak, termasuk bagaimana algoritma mereka bekerja dalam memfilter konten," kata politisi PKS ini.
Dengan kebijakan yang lebih menyeluruh, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat di era digital, tanpa terpapar dampak negatif dari media sosial. ***
Topik:
DPR Medsos