APTISI: Jakarta Dan Jawa Barat Paling Banyak Perjualbelikan Beasiswa KIP Kuliah

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 18 Maret 2025 19:25 WIB
Ketua APTISI, Prof Budi Djatmiko (kanan) bersama Presiden RI, Prabowo Subianto
Ketua APTISI, Prof Budi Djatmiko (kanan) bersama Presiden RI, Prabowo Subianto

Jakarta,MI - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Budi Djatmiko menyebutkan, wilayah yang paling banyak memperjualbelikan beasiswa KIP Kuliah pada tahun 2024 adalah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

"Laporannya banyak sekali. APTISI sudah temukan, hampir tiap wilayah melaporkan. APTISI sudah cek langsung ke lapangan dan rektor yang langsung ngomong. Paling besar  jual beli beasiswa KIP Kuliah adalah Jawa Barat dan DKI Jakarta," kata Budi Djatmiko di Jakarta, Selasa (18/3).

Ia menambahkan, APTISI berjanji akan melaporkan "oknum" anggota DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bila masih memperjualbelikan beasiswa KIP Kuliah seperti tahun 2024.

"Kalau masih ada lagi jual beli KIP kuliah, APTISI akan melaporkan ke MKD. Jangan sampai terulang lagi," katanya.

Budi mengakui, dirinya banyak mendapatkan laporan dari rektor-rektor adanya jual beli beasiswa KIP Kuliah. "Saya juga sudah informasikan ke Kemediktisaintek dan surat laporan jual beli KIP Kuliah banyak sekali, pengaduan-pengaduan. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada pungutan lagi. Saya dapat laporan dari berbagai daerah, dari rektor," ungkapnya.

Ia mengaku, adanya "oknum" anggota DPR RI yang memperjualbelikan beasiswa KIP Kuliah tahun 2024 sudah dilaporkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

"Kami sudah sampaikan ke Presiden dan DPR RI," ungkap dia.

Ditambahkannya, untuk satu beasiswa KIP Kuliah dijual atau dipungut bayaran antara Rp5 juta-Rp7 juta.

"Antara Rp5 juta-Rp7 juta," pungkas Budi Djatmiko. (Zul)

Topik:

APTISI Budi Djatmiko Beasiswa KIP Kuliah Anggota DPR RI