Profil Nadiem Makarim, Disorot Usai Eks Stafsus Digeledah Kejagung


Jakarta, MI - Nadiem Anwar Makarim merupakan sosok visioner yang dikenal sebagai pendiri Gojek, startup decacorn yang menyediakan jasa transportasi berbasis online.
Namun, Namanya kini kembali menjadi sorotan publik, menyusul langkah Kejaksaan Agung yang menggeledah dua apartemen milik mantan staf khususnya, Fiona Handayani (FH) dan Jurist Tan (JT), pada 21 Mei 2025 lalu.
Keduanya pernah mendampingi Nadiem saat menjabat sebagai Mendikbudristek, masing-masing di bidang isu strategis dan pemerintahan.
Adapun penggeledahan berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) tahun 2019–2022.
“Pada tanggal 21 Mei yang lalu, penyidik setelah menaikkan status penanganan perkara ke penyidikan, penyidik juga sudah melakukan upaya penggeledahan dan penyitaan,” ujar Kapuspenekum Kejagung Harli Siregar dikutip Selasa (27/5/2025).
Nama-nama Mantan Staf Khusus Nadiem Makarim
Berikut merupakan nama-nama yang pernah menjadi staf khusus Nadiem Makarim saat masih menjabat sebagai Mendikbudristek:
- Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Kompetensi dan Manajemen: Pramoda Dei Sudarmo
- Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi dan Media: Muhamad Heikal
- Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Isu-isu Strategis: Fiona Handayani
- Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan: Jurist Tan
- Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Pembelajaran: Hamid Muhammad.
Profil Nadiem Makarim
Nadiem Anwar Makarim dikenal sebagai pendiri Gojek, startup decacorn yang menyediakan jasa transportasi berbasis online.
Namun, perjalanannya tak berhenti di dunia usaha. Nadiem mencatatkan babak baru dalam kariernya saat dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada periode 2019–2024.
Dalam masa kepemimpinannya, ia menggagas berbagai terobosan melalui program Merdeka Belajar, yang merevolusi sistem pendidikan Indonesia agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Ia lahir di Singapura pada 4 Juli 1984, Nadiem menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Gelar Sarjana International Relations diraihnya dari Brown University, ia kemudian melanjutkan pendidikan MBA di Harvard Business School.
Perjalanan Karier Nadiem Makarim
Setelah lulus sarjana di Brown University, Nadiem pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Co. (biro konsultasi manajemen global asal Amerika Serikat). Ia bekerja di biro konsultasi manajemen tersebut mulai dari tahun 2006 sampai 2009.
Kemudian, Nadiem melanjutkan pendidikannya di Harvard Business School untuk mendapatkan gelar Magister of Business Administration (MBA) pada tahun 2009-2011.
Setelah Lulus dari Harvard Business School, Nadiem kembali pulang ke tanah air untuk melanjutkan kariernya.
Pada tahun 2010, Nadiem berkesempatan untuk mengembangkan platform Gojek yang memungkinkan masyarakat untuk memesan layanan transportasi secara online.
Di awal pendiriannya, Gojek hanya memiliki 20 mitra driver yang menawarkan layanannya dengan sistem call center.
Sambil membangun Gojek, Nadiem juga pernah menjabat sebagai salah satu pendiri dan direktur pelaksana Zalora Indonesia pada 2011, sebuah platform e-commerce yang fokus pada penjualan produk fesyen di Tanah Air.
Pada 2013, ia dipercaya menempati posisi chief innovation officer (CIO) Kartuku, perusahaan yang menyediakan sistem pembayaran nontunai di Indonesia. Kemudian, Nadiem melalui Gojek mengakuisisi Kartuku untuk memperkuat produk GoPay yang dimilikinya.
Lebih lanjut, pada tahun 2014, Nadiem berhenti dari Kartuku dan fokus menjadi chief executive officer (CEO) Gojek. Di tahun yang sama, Gojek pun mendapatkan suntikan dana yang cukup besar dari perusahaan investasi besar asal Singapura, yakni Northstar Group.
Sejak saat itulah Gojek mulai menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini turut membuat Gojek kembali mendapatkan suntikan modal dari dua perusahaan besar, yaitu Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.
Seiring perkembangannya, Gojek tidak hanya terbatas pada layanan transportasi, tetapi juga memperluas portofolionya dengan menghadirkan berbagai layanan digital lainnya, seperti pengiriman barang melalui Go-Send, jasa antar makanan (Go-Food) dan sebagainya.
Pada tahun 2016, Gojek mendapatkan pendanaan senilai US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan investasi, yakni KKR, Sequoia Capital, Rakuten Ventures, Capital Group, dan masih banyak lagi.
Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 2019, Nadiem berhenti menjadi CEO Gojek dan ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju di era Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Total Harta Kekayaan Nadiem Makarim
Selama menjabat sebagai pejabat publik, Nadiem Makarim diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Nadiem Makarim tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp4,87 triliun. Laporan ini ia serahkan pada 31 Maret 2023 untuk pelaporan LHKPN periode 2022.
Adapun kekayaan Nadiem berasal dari beragam jenis aset, antara lain:
- Tanah dan bangunan: Rp55.328.240.850
- Alat transportasi dan mesin: Rp162.000.000
- Harta bergerak lainnya: Rp752.313.000
- Surat berharga: Rp5.590.317.273.184
- Kas dan setara kas: Rp12.271.733.513
- Harta lainnya: Rp3.400.000.000
- Utang: Rp790.761.956.789.
Topik:
nadiem-makarim profil-nadiem-anwar-makarim stafsus kejagungBerita Sebelumnya
Kronologi Pembacokan Staf Kejaksaan Agung oleh OTK di Depok
Berita Selanjutnya
Prabowo Dukung Papua Nugini Gabung ASEAN
Berita Terkait

Penerima Dana Korupsi BTS Rp243 M hampir Semua Dipenjara, Dito Ariotedjo Melenggang Bebas Saja Tuh!
15 menit yang lalu

Kejagung Periksa Dirut PT Tera Data Indonesia terkait Kasus Chromebook
30 September 2025 12:29 WIB

Korupsi Blok Migas Saka Energi Naik Penyidikan, 20 Saksi Lebih Diperiksa!
29 September 2025 20:05 WIB