Kementerian PU Percepat Pemasangan Jembatan Bailey Teodhae 1 di Kabupaten Nagekeo, NTT

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 2 Oktober 2025 12 jam yang lalu
Pemasangan Jembatan Bailey Teodhae 1, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Foto:dok PU)
Pemasangan Jembatan Bailey Teodhae 1, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Foto:dok PU)

Jakarta, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pemasangan Jembatan Bailey Teodhae 1 sebagai solusi tanggap darurat atas amblasnya jalan daerah Sawu, tepatnya STA 18.300 dari simpang Gako, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Saat ini, pekerjaan telah memasuki tahap perakitan rangka baja jembatan di lokasi, pembangunan pondasi pasangan batu dengan bronjong kawat dilapisi galvanis, serta penyiapan dek jembatan dan gelagar dengan total progres mencapai 50,85%

Langkah cepat ini dilakukan sebagai respon atas bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, pada Senin (8/9/2025) lalu. Curah hujan tinggi menyebabkan debit air meningkat dan meluap, mengikis badan jalan hingga amblas dan memutus akses transportasi masyarakat.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pembangunan jembatan darurat ini merupakan langkah cepat pemerintah dalam memulihkan akses masyarakat yang sempat terputus akibat bencana. “Kerja sama antara Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT dan TNI Kodam IX/Udayana menunjukkan semangat gotong royong dalam percepatan pemulihan pasca bencana,” kata Menteri Dody, Jakarta, Kamis (2/10).

Kepala BPJN NTT Janto menyampaikan bahwa pemasangan Jembatan Bailey Teodhae 1 ditargetkan selesai pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Dalam pelaksanaan di lapangan, pekerjaan melibatkan 13 tenaga kerja dengan dukungan peralatan berat, seperti excavator, truck crane, serta genset untuk mempercepat perakitan.

Pembangunan jembatan bailey dilakukan secara bertahap, mulai dari perakitan rangka baja di lokasi, pembangunan pondasi pasangan batu dengan bronjong kawat galvanis, pemasangan rangka di atas pondasi atau perancah, hingga penambahan dek jembatan dan gelagar. Dengan tahapan tersebut, diharapkan jembatan darurat dapat segera berfungsi maksimal.

Selain Teodhae 1, Kementerian PU juga menyiapkan pembangunan pondasi Jembatan Bailey Teodhae 2 dengan panjang bentang 30 meter. Jembatan ini dikerjakan langsung oleh Tim Kodam IX/Udayana. Tidak hanya itu, penanganan darurat juga direncanakan untuk Jembatan Jero progres 15,98%, pemasangan duiker (gorong-gorong) Kelewae progres 18,52%, serta dua duiker di Lajawajo 1 progres 10,26% dan Lajawajo 2 progres 16,48%.

 

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Jembatan Nagekeo NTT