Terkuak! Megawati Sempat Ingatkan Jokowi Tak Paksakan Proyek Kereta Cepat, Tapi...

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Oktober 2025 2 jam yang lalu
Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Foto: Istimewa)
Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Maria Yohana Esti Wijayanti menyatakan bahwa Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pada 2015, sebenarnya sudah mengingatkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh untuk tidak dipaksakan.

"Ya, kalau soal Whoosh, saya kira Bu Megawati, kan, sudah mengingatkan sejak awal. Ya 2015 sudah mengingatkan sejak awal," kata Esti di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan bahwa Megawati pada 2015 bahkan mempertanyakan manfaat dari pembangunan Whoosh yang tereksekusi era Joko Widodo (Jokowi).

"Apakah itu sudah saatnya? Apakah itu akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara keseluruhan, lalu bagaimana catatan-catatan yang harus diberikan terkait dengan hal itu," kata Esti menirukan pernyataan Megawati.

Dia lantas mendukung upaya penegakan hukum jika ada pelanggaran dari pembangunan Whoosh. "Sesuatu yang memang, tuh, terbukti ada korupsi di situ, ya, memang harus ada penindakan dari aparat penegak hukum. Saya kira tegas kalau soal itu," kata Esti.

Mahfud tak percaya KPK selidiki dugaan korupsi Whoosh sejak awal 2025

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengonfirmasi tengah melakukan penyelidikan atas dugaan tindak pidana korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh sejak awal 2025.

Namun mantan Menko Polhukam Mahfud Md tidak percaya. Alasannya, KPK baru menyatakan demikian setelah kasus dugaan rasuah tersebut ramai dibicarakan.

"Saya agak tidak percaya juga (KPK sudah menyelidiki) karena itu baru dinyatakan sudah ribut sedunia, baru (KPK mengatakan) 'kami sudah (menyelidiki) sejak awal Januari 2025, katanya. Padahal dua hari sebelumnya meminta saya melapor," kata Mahfud dalam sebuah wawancara, Selasa (28/10/2025).

Kendati, menurut Mahfud klaim KPK tersebut tidak menjadi masalah karena tak berkonsekuensi hukum. Hanya saja, dia menilai jika dugaannya terbukti bahwa KPK tidak melakukan penyelidikan sebelumnya, klaim telah menyelidiki menjadi wujud kinerja komisi antirasuah buruk. "Tapi nggak apa-apa tidak berakibat hukum yang buruk, tetapi kinerjanya (KPK) buruk," tandas Mahfud.

Sebelumnya KPK menyampaikan tengah mengusut dugaan kasus terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Pengusutan itu masih tahap penyelidikan.

"Ya benar jadi perkara tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelidikan di KPK," kata Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (27/10/2025).

Dia belum menjelaskan lebih lanjut terkait dugaan korupsi yang diusut. Budi mengatakan perkembangan kasus yang masih tahap penyelidikan belum dapat disampaikan secara terbuka ke publik.

"Karena memang masih di tahap penyelidikan informasi detail terkait dengan progres atau perkembangan perkaranya belum bisa kami sampaikan secara rinci," tuturnya.

Budi menjelaskan penyelidikan dimulai sejak awal 2025. Budi memastikan penyelidikan terus dilanjutkan.

"Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun, jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan," sebutnya.

Whoosh sendiri merupakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang beroperasi pada 2 Oktober 2023. Whoosh merupakan kereta cepat pertama di Indonesia sekaligus Asia Tenggara

Rencana pembangunan kereta cepat dimulai sejak 2015 dengan pembentukan PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC). Proyek ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016.

Topik:

Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo Jokowi Megawati Kereta Cepat