Kementerian PU Paparkan Capaian Tahun 2025 dan Rencana 2026

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 18 November 2025 11:13 WIB
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo bersalaman dengan Anggota Komisi V, Zigo Rolanda usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (17/11). (Foto: PU)
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo bersalaman dengan Anggota Komisi V, Zigo Rolanda usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (17/11). (Foto: PU)

Jakarta, MI - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memaparkan progres capaian anggaran Kementerian PU selama tahun anggaran 2025.

"Pagu efektif DIPA Kementerian PU yang telah kami laporkan pada Raker dengan Komisi V DPR RI tanggal 3 September  2025 sebesar Rp86,6  triliun. Pagu tersebut kemudian mengalami penambahan pagu efektif sampai dengan saat ini sebesar Rp23,21 triliun sehingga total menjadi Rp109,81 triliun. Penambahan tersebut berasal dari buka blokir efisiensi dan pengesahan belanja modal LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan," jelas Menteri Dody dihadapan Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, kemarin.

Selain evaluasi tahun berjalan, Menteri Dody juga menyampaikan arah kebijakan pembangunan infrastruktur Kementerian PU untuk tahun 2026.

“Untuk TA 2026, Kementerian PU memperoleh pagu anggaran sebesar Rp118,5 triliun. Anggaran ini diarahkan untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan di seluruh Indonesia,”tegas Menteri Dody.

Menteri Dody menambahkan, pagu tersebut dialokasikan untuk berbagai sektor prioritas yang diamanahkan Presiden Prabowo Subianto, termasuk pembangunan jaringan irigasi, peningkatan konektivitas jalan nasional dan jalan daerah, penyediaan air minum dan sanitasi, pembangunan bangunan gedung pendidikan dan pelayanan masyarakat, serta percepatan infrastruktur berbasis masyarakat.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air guna pembangunan jaringan irigasi baru seluas 15.851 ha dan rehabilitasi 197.430 ha jaringan eksisting, serta lanjutan pembangunan 15 bendungan. Sementara Ditjen Bina Marga menargetkan pembangunan jalan baru sepanjang 191 km dan peningkatan kapasitas dan preservasi jalan sepanjang 1.392 km, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 1.734 meter, serta melaksanakan Inpres Jalan Daerah sepanjang 36,65 km untuk jalan dan 295,68 m untuk jembatan.

Untuk Ditjen Cipta Karya menargetkan pembangunan dan peningkatan kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebesar 918 liter per detik, perluasan layanan SPAM melalui 49.640 sambungan rumah, pembangunan sistem pengelolaan air limbah yang melayani 115.750 kepala keluarga, serta penyediaan fasilitas pengelolaan persampahan dengan kapasitas 498 ton per hari. Sementara, Ditjen Prasarana Strategis menargetkan pembangunan 104 Unit Sekolah Rakyat, 1.000 Unit Madrasah, 7 Unit Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Keagamaan.

Kementerian PU juga akan melanjutkan pembangunan sesuai dengan amanat Intruksi Presiden baik di bidang Penanganan Irigasi Daerah, Penanganan Jalan Daerah, Rehabilitasi Madrasah, dan Pembangunan Sekolah Rakyat. Kementerian PU juga akan melanjutkan pelaksanaan program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) seperti P3TGAI, PAMSIMAS, PISEW, dan TPS3R.

Dalam rangka menjaga ritme pelaksanaan anggaran, Menteri Dody menekankan pentingnya percepatan di berbagai proses teknis.

"Kami tengah melakukan percepatan penyediaan barang dan jasa serta upaya percepatan lainnya. Kami sangat mengharapkan dukungan pimpinan dan anggota Komisi V DPR termasuk terkait pembahasan Inpres Jalan Daerah dan Inpres Irigasi. Kami mencatat pada hari ini ada 28 masukan dari Anggota Dewan. Tentu akan kami tindaklanjuti secara tertulis dalam waktu singkat agar bisa memberikan jawaban yang komprehensif dan menyeluruh, terima kasih atas arahan dan bimbingannya,”ujar Menteri Dody.

Jajaran Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR RI Lasarus juga menyatakan persetujuan terhadap pergeseran anggaran antar program dan antar satuan kerja eselon I, percepatan pelaksanaan pinjaman luar negeri maupun pinjaman dalam negeri, serta pembukaan blokir anggaran Kementerian PU TA 2025. 

Komisi V DPR RI juga meminta Kementerian PU mempercepat realisasi capaian serapan APBN 2025 dengan posisi saat ini 59,06% untuk realisasi keuangan dan 61,54% realisasi fisik

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo