Realisasi Cetek Populasi Seabrek, Jabar Bentuk Divisi Khusus Genjot Vaksinasi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Agustus 2021 16:47 WIB
Populasi yang besar menjadi kendala sehingga laju vaksinasi di Jawa Barat masih tergolong rendah. Pada dosis ke-1 menempati posisi 30 (12,88 persen) dan dosis ke-2 di posisi 21 (5,95 persen). Bandung, Monitorindonesia.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) membentuk Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi. Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menunjuk Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi menjadi ketua. Melansir Antara, Dedi Supandi, di Bandung, Selasa (3/8/2021), kebijakan itu sebagai gebrakan untuk memastikan kesamaan target vaksinasi 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar. "Kesamaan kebijakan antara pemprov dan pemerintah kabupaten/kota sangat perlu," ujar Dedi. Populasi yang besar menjadi kendala sehingga laju vaksinasi di Jawa Barat masih tergolong rendah. Di mana pada dosis ke-1 menempati posisi 30 (12,88 persen) dan dosis ke-2 di posisi 21 (5,95 persen). Padahal kekebalan komunitas atau herd Immunity dapat tercapai jika sudah dapat menyasar 70 persen dari populasi. Divisi percepatan vaksinasi akan berupaya mencapainya. "Bila penduduk Jabar sekitar 45 juta, maka 70 persennya sekitar 37 juta untuk mencapai herd immunity. Tinggal dipetakan per kabupeten kota," katanya. Dedi mengaku komunikasi kebijakan yang efektif hingga level bawah atau fasilitas pelayanan kesehatan harus dimaksimalkan. Termasuk penguatan penggunaan platform data stok vaksin untuk mengurangi miskomunikasi dan meningkatkan efektivitas koordinasi lintas institusi baik itu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, fasilitas layanan kesehatan. "Hal tersebut dilakukan dengan cara, peningkatan compliance rate dari pelaporan menggunakan aplikasi SMILE, mendorong adanya pencatatan laporan konsumsi vaksin oleh TNI dan Polri," kata dia. Untuk mencapai itu, Dedi telah merumuskan sejumlah program guna mempercepat laju vaksinasi di Jabar, salah satunya melalui Konsep Vaksin Gendong. "Nantinya, setiap anak atau siswa pelajar ini membawa kedua orang tuanya juga kakek dan neneknya untuk mendapatkan vaksin," katanya. Adapun yang kedua ialah konsep yang akan diterapkan yaitu menjadikan vaksin sebagai syarat berkegiatan di berbagai aspek kehidupan, termasuk saat hendak berpergian.

Topik:

vaksinasi Bandung Ridwal Kamil Pemprov Jabar