Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Tradisional Asahan Alami Penaikan Jelang Lebaran

wisnu
wisnu
Diperbarui 26 April 2022 23:26 WIB
Asahan, MI - Administrasi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Asahan, Muhilli Lubis mengungkap, telah terjadi kenaikan sejumlah harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional menjelang Lebaran 2022. Tapi, kenaikan kebutuhan bahan pokok itu masih dalam batas kewajaran. "Kondisi di lapangan memang ada kenaikan harga beberapa bahan pokok tapi masih dalam batas wajar," kata Muhilli usai melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pajak Kartini, Selasa (26/4). Hampir setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri, lanjut dia, kenaikan harga bahan pokok pasti terjadi, karena adanya lonjakan permintaan masyarakat. "Kalau dibandingkan periode yang sama, saat menjelang Lebaran sebelum pandemi Covid-19, masih lebih tinggi, seperti cabai rawit kisaran Rp60 ribu per kilogram, namun saat ini harganya sekitar Rp28 ribu per kilogram," beber dia. Pihaknya, lanjut dia, juga menggelar Pasar Murah Ramadhan. Hal itu untuk menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan harga bahan pokok di pasar tradisional. Pantauan reporter MI, harga di Pajak Kartini seperti beras premium mencapai Rp13.000/Kg, gula pasir Rp14.000/Kg, minyak goreng curah Rp15.500/Kg, daging ayam broiler mencapai Rp 29.000/Kg, daging sapi Rp130.000/Kg. Selain memamntau harga bahan pokok, Muhilli bersama Pimpinan Cabang Bulog Kisaran Ramijon Purba juga memantau ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 M. Sementara, Ramijon Purba menjelaskan, stok beras di gudang Bulog Kisaran masih sangat aman sampai Lebaran 2022 nanti. Pihaknya, lanjut dia, memiliki cadangan beras pemerintah sebanyak 730 ton, beras komersil 40 ton dan gula pasir 15 ton. Dengan demikian, kebutuhan bahan pokok selama Ramadhan sampai menjelang Lebaran dipastian aman. Terlebih, stok di kilang Padi Patani tersedi 950 ton. (Agus Arman)