Harusnya untuk Kelompok Tani, Pejabat Pemkab Inhu Sewakan Ekskavator ke Pihak Ketiga

Indragiri Hulu, MI - Komunitas kelompok tani mempertanyakan keberadaan dua unit ekskavator hibah Pemrov Riau melalui Dinas Perkebunan kepada Pemkab Indragiri Hulu. Mereka curiga alat berat yang seharusnya hanya untuk kelompok tani tersebut, justru diam-diam disewakan ke pihak ketiga. “Komunitas kelompok tani bertanya kalau fasilitas dari pemerintah tersebut sudah salah manfaat kembali,” kata Pardo (52) yang mengaku anggota kelompok tani di Penyaguan, Batang Gansal, Inhu, Mingu (7/8). Sesuai tujuannya, lanjut Pardo, Disbun Provinsi Riau menghibahkannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor pertanian, perkebunan, tanaman pangan, dan perikanan. “Sudah menjadi harapan semua pihak dengan adanya alat mekanisasi tersebut, petani Inhu bisa lebih sejahtera. Tapi bagaimana harapan akan tercapai kalau fasilitas petani tersebut tak merata penggunaannya,” cetus Pardo. Masyarakat petani kembali mempertanyakan di mana keberadaan kedua alat berat tadi. Jika dikontrakkan, seperti apa sistemnya? “Apakah penyewaannya sudah mengacu pada peraturan yang dibuat pemda,” tanya Sahlan, petani dari Rengat Barat. Kecurigaan petani atas penggunaan dua inventaris milik pemerintah itu muncul sejak tahun 2015. Ketika itu, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan, Paino yang kemudian menjabat Kabid Perkebunan Inhu, merentalkan kedua ekskavator kepada pihak ketiga. Alat yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi keperluan petani itu, terungkap telah dikontrakkan Rp25 juta per bulan. "Wajarlah kami sebagai petani jadi cemas, bagaimana dan di mana sekarang alat tersebut," kejar Sahlan. Pjs Kadis Pertanian Pemkab Inhu, Faisal saat dihubungi mengaku dua alat tersebut ada di Rengat Barat. Meski dia tidak bisa memastikan spesifik lokasinya, serta kondisinya apakah rusak atau baik, namun dia mengatakan bahwa ekskavator bisa dipergunakan jika ada kelompok tani yang membutuhkan. “Silakan ke kantor,” ujar Faisal. (Paruntungan)