Kerangka Patung Yesus Dirobohkan, Bupati Taput Minta Maaf

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 11 September 2022 12:23 WIB
Tarutung, MI - Kerangka patung Yesus yang ada di perbukitan Desa Pea Tolong, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, dirobohkan. Keputusan itu dilakukan setelah kasus dugaan korupsi proyek pembangunan patung Tuhan itu selesai diadili oleh pengadilan Tipikor. Menanggapi hal itu, Bupati Taput Nikson Nababan menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat. "Saya selaku Bupati Taput meminta maaf kepada kita semua kalau kerangka patung Yesus ini harus dibongkar, karena ini keputusan pengadilan. Saya minta kepada seluruh masyarakat Taput, untuk memahami bahwa ini keputusan pengadilan diakibatkan nilai kerangka ini sudah lost total," kata Nikson, Kamis (19/3/2020). Hal itu senada dengan pernyataan Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara, Tatang Darmi. Ia mengatakan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan patung Yesus ini telah selesai, dan sejumlah terdakwa juga telah diadili dan dijatuhi hukuman sesuai perbuatannya masing-masing. "Segala keputusan pengadilan tuntas. Status kerangka (patung Yesus) ini sudah total lost," kata Tatang. Tatang menyebut sudah ada perintah pengadilan untuk mengeksekusi patung tersebut, mau tidak mau perintah tersebut harus dijalankan. "Saya di sini selaku jaksa eksekutor, dan ini merupakan keputusan pengadilan," ujarnya. Sementara itu, Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen mengatakan, bahwa biaya pekerjaan kerangka menelan anggaran sebesar Rp3.417.920.000. Namun proyek itu gagal dan hanya berjalan 55,48 persen. "Adapun rekapitulasi penyelidikan di lapangan, angker baja untuk patung ini dalam keadaan lemah. Kemudian, lantai altar telah retak-retak (retak struktur), tiang portal langsung tertimbun tanah dalam kondisi basah," ungkap Horas. Menurut Horas, pengelasan pipa galvanis konstruksi tidak memenuhi syarat pengelasan yang baik. Ia menilai pembulatan pipa rangka tidak dilakukan dengan metode pabrikasi press dan tidak memenuhi teknis. "Pembauran baja kurang sempurna, dan tidak memenuhi teknis. Pangkal tiang induk baja terendam air, sehingga akan cepat berkarat," kata Horas saat membacakan hasil investigas itu di hadapan Forkopimda Taput. Horas mengatakan, karena alasan itu maka patung Yesus ini layak dirubuhkan. Terlebih kondisi patung dalam keadaan miring, dan dikhawatirkan tumbang sewaktu-waktu.