Kapolsek Kusambi Muna Barat Didesak Tangkap Pelaku Pembusuran di Sidamangura

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 November 2022 20:15 WIB
Muna Barat, MI - Kepolisian Resort (Polsek) Kusambi didesak menangkap pelaku pembusuran terhadap korban inisial A yang terjadi di Desa Sidamangura, Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tanggal 18 Oktober 2022 kemarin. Pasalnya, menurut salah satu rekan korban, Asdir, pembusuran tersebut telah dilakukan untuk kedua kalinya terjadi dan sangat meresahkan warga sekitar."Kronologis pembusuran yang terjadi di desa Sidamangura Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat sampai sejauh ini tidak di ketahui apa motif dan pemicunya, tempat kejadian pembusuran berlokasi di desa sidamangura pada hari selasa 18 oktober 2022 pukul 01.00 WITA (dini hari)," kata Asdir, Selasa (1/11).Asdir menjelaskan, bahwa A bersama teman- temannya hendak pulang dari acara lulo, tiba-tiba dikejar sekelompok orang tidak dikenal menggunakan busur kemudian."Salah satu dari mereka menarik busur tersebut hingga mengenai Amrin tepat di kaki sebelah kanan," ungkapnya.Sebelumnya, Kapolsek Kusambi AKP La Ode Gia, menjelaskan bahwa pembusuran tersebut belum di ketahui apa motifnya. Sehingga, melakukan pembusuran dan soal perkembangan kasus ini."Dari penyidik kami mengalami kesulitan karna semua saksi tidak ada yang mengetahui soal identitas pelaku dan latar belakangnya," kata La Ode Gia, Minggu (30/10).“Kami masih mencari informasi, karena pada saat kejadian tidak seorang pun yang melihat dan menyaksikan pembusuran tersebut," sambungnya.Sementara itu, Rasmin yang juga sebagai teman korban mengatakan bahwa kejadian pembusuran ini sudah dua kali terjadi. Namun sampai saat ini, tegas dia, pelaku juga belum di amankan meski pelaku sudah berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).Atas hal ini, Rasmin menilai kinerja Kapolsek Kusambi perlu di pertanyakan soal penanganan kasus kriminalitas yang dapat mengakibatkan konduktivitas masyarakat terganggu. "Polisi itu melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat dan menciptakan intitusi kepolisian yang presisi harusnya jangan sebuah jargon sehingga kepercayaan masyarakat itu tidak luntur," tuturnya.Selain itu, ia juga menilai cara kerja Kapolsek di Muna Barat, beserta jajarannya sepertinya harus segera dievaluasi. "Sebab kedepan ketika ada persoalan akan menimbulkan sikap tidak percaya lagi terhadap masyarakat atas pelayanan yang di berikan," bebernya.Tak sampai disitu saja, ia bahkan menyarankan kepada Kapolda Sultra untuk menurunkan beberapa personil memastikan apa sebenarnya yang menjadi hambatan dan kendala Kapolsek di Muna Barat untuk bekerja secara profesional dan maksimal dalam mengamankan pelaku kejahatan.“Dengan lamanya pihak kepolisian menangani kasus pembusuran . hal tersebut akan menjadi ancaman bagi masyarakat dan anak-anak bila kejadian serupa terulang kembali,” tandasnya. Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka masyarakat Muna Barat akan di hantui dan menjadi trauma terhadap ancaman kejahatan yang serupa. “Pelaku yang ditetapkan sebagai DPO sampai hari ini belum ditangkap tentunya kita merasa was-was terhadap kejadian pembusuran," katanya."Jika belum ada penangkapan pelaku ke depan maka kami akan melakukan aksi besar-besaran kepada polsek yang ada di muna barat, untuk mendesak agar mundur dari jabatannya jika tidak mampu mengemban amanah secara profesional," imbuhnya. (MI/RJ)
Berita Terkait