Pemilik Jembatan Kaca di Banyumas Diperiksa Polisi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Oktober 2023 14:21 WIB
Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas [Foto: Tangkapan Layar]
Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas [Foto: Tangkapan Layar]

Banyumas, MI - Kepolisian Banyumas telah memeriksa puluhan sakai, untuk mengetahui detail dan penyebab pecahnya jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, yang menewaskan seorang wisatawan, pada Rabu (25/10).

"Sejauh ini untuk saksi yang telah diperiksa sebanyak 12 orang, termasuk saksi pemilik wahana jembatan yang berada di TKP," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi Siswanto, Kamis (26/10).

Saat ditanya lebih lanjut, terkait identitas pemilik wahana, Agus masih enggan membeberkannya, karena masih dalam proses penyelidikan.

Berdasarkan keterangan awal dari pihak pemilik, kata dia, diketahui bahwa jembatan kaca tersebut dibangun oleh pemilik bersama karyawannya selama 11 bulan dan tidak ada uji kelayakan dari pihak terkait.

Selain itu, kata dia, tidak ada sistem pengamanan memadai yang dibuat secara tertulis agar bisa dijadikan petunjuk, dan dibaca oleh pengunjung saat memasuki wahana tersebut.

Terkait dengan kemungkinan adanya unsur kelalaian, dia mengatakan saat ini Tim Labfor sedang bekerja untuk mengecek jenis kaca yang digunakan, klasifikasi kaca, dan kelayakan konstruksi jembatan kaca tersebut.

"Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 centimeter, kemudian lebar (panjang masing-masing sisi, red.) sekitar 118 centimeter,” ujarnya.

“Ini akan kami cek, kemudian hasil Labfornya seperti apa, yang seyogianya itu dipasang dalam komposisi ukurannya berapa, nanti akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli konstruksi yang kami datangkan," tambahnya.

Untuk saat ini, lanjut Agus, operasional kawasan wisata HPL, sementara ditutup hingga olah TKP selesai.

Sebelumnya, jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, pecah saat ramai pengunjung, Rabu (25/10).

Insiden pecahnya kaca jembatan wisata ini, membuat dua orang wisatawan yang sedang berselfie ria, terjatuh. Satu orang tewas, satu lainnya luka-luka.

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu pagi sekitar jam 10.00 WIB.

Saat itu rombongan wisatawan yang berjumlah 13 orang. masuk ke wahana jembatan kaca The Geong di kompleks lokasi obyek Wisata Hutan Pinus Limpakuwus Sumbang.

Saat berkunjung ke lokasi tersebut, mereka terbagi menjadi dua rombongan. Satu rombongan yang berjumlah tujuh orang berada di sebelah barat. Sedangkan empat rombongan lainnya tengah berswafoto di sisi timur dekat dengan pintu keluar.

"Setelah melaksanakan sesi selfie pemotretan rombongan berjalan di atas jembatan kaca menuju pintu keluar,” kata Edy Suranta, dikutip Kamis (26/10).

“Seketika satu lembar kaca pijakan pecah sehingga dua korban tergantung di besi landasan kaca yang pecah serta dua lainnya terjatuh ke dasar tanah dengan ketinggian sekitar 15 meter," tambahnya.

Adapun dua orang wisatawan yang jatuh itu berjenis kelamin perempuan, yakni berinisial AI (41) mengalami luka-luka dan FA (49) dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.

Para saksi dan pengelola wisata yang melihat kejadian tersebut, menolong para korban dan membawa ke-4 korban ke luar lokasi wisata. Lalu dua korban yang tergantung mengalami luka ringan dan diobati di lokasi area wisata.

"Sedangkan untuk dua korban terjatuh dibawa ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto untuk penanganan lebih lanjut. Namun satu korban atas nama FA meninggal dunia di RS," ujarnya.

Saat mendapat laporan tersebut, Edy Suranta Sitepu menyebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan, sementara lokasi tersebut ditutup.

“Tim kepolisian saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk juga meminta penjelasan dari pemilik dan pengelola,” tandasnya.

Saat ini kepolisian tengah melakukan penyelidikan. Pihaknya juga akan menggandeng tim ahli untuk menyimpulkan, apakah jembatan kaca ini laik untuk digunakan.