Polisi Amankan CCTV Pascaledakan Rumah Sakit di Padang

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 30 Januari 2024 21:55 WIB
Personel polisi berjaga-jaga di depan pintu masuk RS Semen Padang pascaledakan, Selasa (30/1) [Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar]
Personel polisi berjaga-jaga di depan pintu masuk RS Semen Padang pascaledakan, Selasa (30/1) [Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar]
Padang, MI - Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang Komisaris Besar Polisi Ferry Harahap membenarkan, telah mengamankan closed circuit television (CCTV) di Rumah Sakit Semen Padang pascaledakan, Selasa (30/1) sekitar pukul 15.30 WIB.

"CCTV sudah kami ambil untuk melihat apa yang terjadi," kata Ferry Harahap di Padang, Sumatera Barat, Selasa (30/1).

Sejauh ini, kepolisian baru meminta keterangan kepada pihak rumah sakit mengenai insiden tersebut. Namun, polisi akan memanggil atau menggali lebih banyak informasi kepada sejumlah pihak terkait.

"Belum ada yang diperiksa dan sekarang kami masih mendata," ujarnya.

Ferry memastikan, akan mendalami apakah ada petugas yang sedang bekerja di lantai tujuh atau lokasi, yang diduga terjadinya gangguan instalasi air conditioner (AC) sentral.

Pihaknya, kata dia, juga berkoordinasi dengan perusahaan listrik negara (PLN) setempat, terkait dengan pasokan listrik untuk dialiri ke beberapa ruangan, salah satunya terkait dengan vaksin.

Sementara itu, Direktur Utama RS Semen Padang dr. Selfi Farisha menuturkan, bahwa manajemen rumah sakit mengevakuasi seluruh pasien rawat inap, yang terdata sebanyak 102 orang. 

Seluruh pasien dipindahkan ke beberapa rumah sakit terdekat, untuk perawatan lebih lanjut. Selain itu, pihak rumah sakit juga mengambil tindakan, untuk memulangkan seluruh pasien rawat jalan maupun pasien di unit gawat darurat (UGD). 

Masalahnya, pascaledakan tersebut operasional Rumah Sakit Semen Padang untuk sementara waktu dihentikan.

Farisha memastikan akibat ledakan tersebut, tidak ada korban jiwa. Hanya saja dua pasien mengalami luka-luka, akibat terkena pecahan kaca atau benda lainnya.