91 Korban Kanjir di Sulsel Selamat dan 7 Dalam Pencarian

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 4 Mei 2024 12:05 WIB
Foto udara personel Kantor SAR Makassar mengevakuasi korban banjir di Sulawesi Selatan menggunakan perahu karet, Jumat (3/5/2024) (Foto: Antara)
Foto udara personel Kantor SAR Makassar mengevakuasi korban banjir di Sulawesi Selatan menggunakan perahu karet, Jumat (3/5/2024) (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan sebanyak 91 orang korban banjir disertai tanah longsor di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selamat dan tujuh orang lainnya dinyatakan hilang dalam proses pencarian.

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin di Jakarta, Sabtu (4/5/2024) mengatakan bahwa laporan dari tim SAR di lokasi bencana para korban tersebut merupakan warga Kabupaten Wajo, Sidrap dan Luwu yang dilanda banjir disertai tanah longsor pada Kamis (2/5) - Jumat (3/5) malam.

Pihaknya mencatat sementara ini untuk tujuh korban hilang dalam pencarian adalah warga Desa Buntu Sarek, Latimojong, Luwu yang terdiri dari empat perempuan dan tiga laki-laki, dua di antaranya merupakan lansia dan anak berusia sembilan tahun.

Adapun identitas masing-masing korban yakni, Rumpak (L/97 tahun), Jatima (P/55 tahun), Rima (P/84 tahun), Muh Misdar (L/29 tahun), Mawi (L/57 tahun), Sukma (P/9 tahun) dan Kapila (L/84 tahun).

Noer pun memastikan sebanyak 27 personel dari Kantor SAR Makassar sejak kemarin telah dikerahkan untuk membantu segenap upaya penanganan dampak bencana tersebut di bawah komando koordinasi Direktur Operasi Basarnas.

Sebelumnya diketahui Kabupaten Luwu menjadi daerah yang mengalami dampak bencana paling parah berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Banjir disertai tanah longsor terjadi pada Jumat (3/4) dini hari sekitar 01.17 WITA ​​​​​​setelah daerah itu diguyur hujan intensitas deras dengan durasi panjang sejak Kamis (2/5). Kondisi dampak bencana semakin diperparah oleh luapan aliran Sungai Rongkong dan Baliesae.

Pusdalops BNPB mencatat ada 14 warga Luwu meninggal dunia dan sedikitnya hingga Sabtu pagi tadi total ada sebanyak 1.867 unit rumah dan lahan persawahan - perkebunan warga terendam banjir dengan ketinggian muka air 1-3 meter.

Dari jumlah total itu ada sebanyak 103 unit rumah di antaranya mengalami rusak berat, 42 unit rumah hanyut, merusak empat titik ruas jalan, satu unit jembatan, termasuk merusak 14 unit kendaraan sepeda motor dan mobil. (AM)