Temukan Sensasi Ngopi 'Kopi Tuan Galang' di Bumdesma Galang Bareng

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Mei 2024 00:06 WIB
Tempat produksi 'Kopi Tuan Galang' yang dilengkapi dengan coffee shop (Foto: Dok MI/JK)
Tempat produksi 'Kopi Tuan Galang' yang dilengkapi dengan coffee shop (Foto: Dok MI/JK)

Blitar, MI - Potensi keindahan alam serta pertanian di Kabupaten Blitar  turut dibarengi dengan pembangunan kawasan pedesaan yang berorientasi pada produk unggulan wilayah dan pengembangan industri pariwisata.

Pembangunan kawasan terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

DPMD Kabupaten Blitar mendukung sepenuhnya, pembentukan kawasan pedesaan di kecamatan Wlingi yaitu desa Ngadirenggo, desa Tegalasri, desa Tembalang dan desa Balerejo dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMdesma) Galang Bareng.

Melihat potensi pertanian masyarakat yang ada di empat desa tersebut, yang banyak menanam kopi, BUMdesma Galang Bareng, membeli kopi dari masyarakat dan diolah oleh tangan terampil, para pekerja serta dukungan dari berbagai stakeholder terkait dengan merek 'Kopi Tuan Galang' dihadirkan untuk mempersembahkan kopi-kopi pilihan yang menggambarkan kualitas dan keunggulan produknya.

Direktur Bumdesma Galang Bareng, Basuki Witanto menyampaikan, potensi pertanian masyarakat sekitar inilah yang menjadi inspirasi berdirinya Bumdesma ini. Pada tahap awal hingga saat ini, ia menyatakan juga mendapat dukungan penuh dari OPD lintas sektor Pemkab Blitar dan DPMD provinsi Jawa Timur.

”Kami mendapat pengetahuan tentang pentingnya branding dan pengemasan produk. Awal kami produksi masih banyak yang perlu dibenahi salah satunya kemasan produk untuk mempertahankan rasa dan aroma kopi,” jelasnya.

Selain itu, Basuki juga menjelaskan bahan baku yang dipilih juga telah melalui proses pemilihan dari mulai biji kopi. Kopi pilihan diproses melalui mesin penyangrai kopi (roaster) yang terkoneksi dengan digitalisasi melalui aplikasi khusus. 

”Hal ini untuk menjaga rasa khas kopi Blitar, dan untuk proses pengemasan, kami juga telah menggunakan mesin, ciri khas dari Kopi Tuan Galang, yaitu menjual bubuk kopi 100 persen kopi tulen tanpa campuran,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Basuki juga menjelaskan untuk jenis ’Kopi Tuan Galang’, ada dua Robusta dan Eselsa. Untuk Robusta ada dua varian medium roast dan dark roast. 

”Dan untuk segmentasi pasar adalah mereka yang ingin dan rutin minum kopi di rumah. Dan pemasaran saat ini, melalui relasi, melalui 'market place' atau online, dan toko sekitar Wlingi,” tukasnya.

Basuki juga menyatakan bagi masyarakat yang menginginkan pengalaman 'ngopi' yang berbeda sambil menikmati keindahan alam dan ingin melihat langsung proses produksi 'Kopi Tuan Galang', bisa langsung datang di dusun Tlogomulyo RT 01/RW 11 Desa Balerejo Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

”Tempat produksi kami juga dilengkapi dengan coffee shop,  bagi pengunjung dapat menikmati berbagai macam minuman kopi yang disajikan dengan beragam pilihan, sembari melihat proses produksi kami, dan ke depannya akan kami buat wisata edukasi,”pungkasnya. (JK/ADV/ Kominfo)

Berita Terkait