Sosok Inilah yang Menjadi Inspirasi Seorang Dedi Mulyadi Maju Cagub Jabar

Bandung, MI - Dedi Mulyadi berziarah ke makam Almarhumah Ibundanya sebelum mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Barat ke kantor KPU Jawa Barat, Jl. Garut No. 11, Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (27/8/2024).

Momen tersebut diunggah oleh akun Instagram @dedimulyadi71 yang dilihat Monitorindonesia.com pada Selasa (27/8/2024) malam

"Ini makam Ibu saya. Seorang Ibu yang hidupnya sangat sederhana, menghabiskan masa hidupnya hanya untuk kebaikan, menghabiskan masa hidupnya hanya untuk pendidikan untuk anak-anaknya, menghabiskan masa hidupnya hanya untuk kepentingan keluarga," ungkap Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengatakan, semasa hidup Almarhumah Ibundanya tidak pernah memikirkan dirinya sendiri, melainkan keluarga.

"Tidak pernah ia (Almarhumah Ibundanya) berpikir untuk dirinya sendiri, tidak ia berpikir untuk punya baju baru ketika lebaran, tidak pernah ia berpikir ingin makan enak. Dia hanya (ingin) satu, anak-anaknya ingin sekolah (bisa terwujud), anak-anaknya ingin tumbuh," ujarnya.

Bahkan, kata Dedi, sosok Almarhumah Ibundanya tersebut menjadi inspirasi bagi dirinya sejak ia menjadi seorang pejabat, mulai dari menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta, Wakil Bupati Purwakarta dan Bupati Purwakarta.

"Dan jiwa yang sederhana dan pekerja keras itu menjadi inspirasi dalam hidup saya sejak saya menjabat menjadi anggota DPRD, Wakil Bupati, Bupati, anggota DPR RI, dan sekarang mendaftarkan diri menjadi calon Gubernur," ungkapnya.

"Semoga kelak apabila Allah mentakdirkan saya mampu membahagiakan seluruh kaum Ibu yang ada di Jawa Barat, membahagiakan anak-anak yang ada di Jawa Barat, membahagiakan orang-orang yang miskin, membahagiakan anak-anak yatim, sehingga mereka bisa hidup (layak) bersekolah dan layak," harapnya.

Jika nanti dirinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, ia mengatakan tidak boleh lagi ada Ibu yang sakit tidak bisa berobat dikarenakan tidak punya biaya.

"Tidak boleh lagi ada Ibu yang sakit tanpa berobat (karena keterbatasan biaya), tidak boleh lagi ada Ibu yang (tidak bisa) melahirkan tanpa (karena tidak) biaya," pungkasnya. (Sugiyanto)