Seorang Pengendara Motor Tertabrak KA Pasundan Jurusan Bandung-Surabaya di Palang Pintu Perlintasan Stasiun Cimekar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 September 2024 13:27 WIB
Seorang Pengendara sepeda motor tertabrak kereta api (KA) di palang pintu perlintasan Stasiun Cimekar, Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (3/9/2024) siang. (Foto: MI/Sugiyanto).
Seorang Pengendara sepeda motor tertabrak kereta api (KA) di palang pintu perlintasan Stasiun Cimekar, Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (3/9/2024) siang. (Foto: MI/Sugiyanto).

Bandung, MI - Seorang Pengendara sepeda motor tertabrak kereta api (KA) di palang pintu perlintasan Stasiun Cimekar, Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (3/9/2024) siang.

Berdasarkan pantauan Monitorindonesia.com di lokasi, kendaraan sepeda motor yang digunakan oleh korban dengan Nopol D 4690 VBH terpisah menjadi dua bagian.

Sri Darhini seorang petugas jaga palang pintu perlintasan kereta api Stasiun Cimekar mengatakan, awalnya itu kedatangan kereta api dari arah Rancaekek menuju Cimekar yang berhenti di Stasiun Cimekar.

"Posisi (palang pintu perlintasan) sudah ditutup, tapi dari arah berlawanan yaitu kereta Pasundan yang notabenenya nggak berhenti yaitu dari (Stasiun) Kiaracondong menuju Surabaya-Bugeng, si korban menerobos (palang pintu perlintasan) sehingga (terjadi kecelakaan)," katanya kepada Monitorindonesia.com di lokasi kejadian.

Sebelumnya, kata Sri, korban sudah diperingatkan sama petugas PJL bahwa ada kereta selanjutnya. "Malahan (kendaraan korban) udah coba mau ditarik tapi korban memaksa menerobos sehingga korban tidak masuk dan yang kena tuh kalau yang saya lihat bemper (body) bagian belakang," katanya.

(Korban ketabrak KA) dari arah Kiaracondong menuju Surabaya-Gubeng dari arah barat menuju timur. Jadi katampel (atau tersenggol) nya tuh di rel 2," ujarnya menambahkan,"

Selain korban, ada banyak pengendara lainnya yang akan melintasi palang pintu perlintasan KA, hanya saja ketika diperingatkan oleh petugas mereka berhenti, sedangkan korban tetap nekad menerobos.

"Yang (hendak melintas di palang pintu perlintasan) ada banyak, hanya saja korban tetap menerobos," ungkapnya.

"Makanya tadi pas ada saksi Bapak-bapak yang balik kesini, dia bilang udah diberhentiin (tapi korban) masih ngeyel, makanya mungkin menurut korban masuk ternyata tidak. Makanya yang kena tuh bemper bagian belakang," sambungnya.

Sri mengatakan, bahwa kejadian tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi selama ia bertugas di palang pintu perlintasan KA di Stasiun Cimekar.

"Tidak ada (kejadian seperti ini sebelumnya), ini yang pertama kali. Karena saya disini kerja baru 2 tahun ya kurang lebih, ini baru pertama kali yang saya alami," ungkapnya.

"Tetap berhati-hati, kalau (palang pintu perlintasan) sudah ditutup tolong sayangi nyawa masing-masing. Karena kami disini selain menjaga kereta, tapi menjaga pengendara juga, kalau sudah seperti ini siapa yang disalahkan?," imbuhnya.

Semua orang, lanjutnya, tidak ada ingin mengalami kejadian seperti ini. Untuk itu ia meminta kepada masyarakat terutama pengendara agar tetap mau bersabar meskipun harus berpanas-panasan demi kebaikan bersama.

"Karena menurut saya entah tertabrak, keserempet kereta api kemungkinan (untuk) hidupnya tuh kecil. Jadi otomatis tolong berhati-hati, kita juga nggak akan nutup (palang pintu perlintasan) sampai setengah jam, paling lambat 5 menit nggak apa-apa tolong panas-panas 5 menit saja gitu, yang penting selamat," ujarnya.

Menurutnya, korban merupakan mahasiswa dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat.

"Kalau yang saya dengar sih, kata yang ngambil KTP-nya dari Bapak Kapolsek dan sebagainya, katanya mahasiswa UPI (jenis kelamin) laki-laki, tapi untuk info lebih lanjut mungkin saya kurang tahu karena saya jaga perlintasan juga kan," pungkasnya.

Topik:

Kecelakaan Kereta KAI