10.295 Warga Flores Timur Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 November 2024 11:49 WIB
Kondisi rumah-rumah warga di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang yang rusak akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki [Foto: Ist]
Kondisi rumah-rumah warga di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang yang rusak akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengakibatkan sejumlah orang meninggal. Peristiwa tersebut setidaknya berdampak pada 10.295 jiwa.

“BNPB memantau populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (4/11/2024).

Mereka yang terdampak berada di Kecamatan Wulanggitang yang terdiri dari enam desa yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Sementara, di kecamatan Ile Bura terdampak pada empat desa yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita.

Sedangkan di Kecamatan Titehena berpengaruh pada empat desa, yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan Watowara.

“(jiwa terdampak) Riincian di Kecamatan Wulanggitang 2.527 KK / 9.479 jiwa dan Ile Bura 207 KK/ 816 jiwa,” ujarnya.

Abdul menjelaskan, masyarakat di Desa Dulupali dan Desa Lewolaga dan Pemerintah Desa Lewolaga, telah menyiapkan sekolah sebagai tempat pengungsian.

Menyusul kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga telah memperpanjang status siaga darurat bencana Gunung Lewotobi Laki-laki hingga 96 hari, terhitung pada 27 September hingga 31 Desember 2024.

Keputusan tersebut tertuang melalui Keputusan Bupati Flores Timur Nomor : BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.

Topik:

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Gunung Lewotobi