Persiapan Angkutan Nataru 2024/2025: Fokus pada Keselamatan dan Keamanan Penyeberangan Danau Toba

![Penyeberangan Danau Toba Penyeberangan Danau Toba [Foto: Repro]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/penyeberangan-danau-toba.webp)
Medan, MI - Menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, keselamatan dan keamanan transportasi menjadi prioritas utama dalam pengoperasian seluruh moda transportasi, termasuk angkutan penyeberangan di Danau Toba.
Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, mengatakan pengelolaan operasional penyeberangan termasuk upaya dalam menjaga keselamatan dan keamanan penyeberangan di Danau Toba dapat menjadi contoh bagi pengelolaan moda serupa di danau lainnya di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun pada 12 Juni 2018 di perairan Danau Toba. Insiden yang merenggut ratusan nyawa tersebut menyadarkan pentingnya pengawasan ketat terhadap keselamatan moda transportasi penyeberangan.
"Masih membekas dalam ingatan kita, insiden kecelakaan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada 12 Juni 2018 lampau saat kapal ini berlayar dari Pelabuhan Penyeberangan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Penyeberangan Tigaras di Kab. Simalungun, " kata Djoko kepada Monitorindonesia.com, Kamis (28/11/2024).
Dari tragedi kecelakan kapal tradisional KM Sinar Bangun tersebut mengingatkan bahwa betapa pentingnya kesungguh-sungguhan unsur terkait dalam menjaga keselamatan pada moda penyeberangan.
Dikutip dari laman indonesiabaik.id, Indonesia memiliki sekitar 840 danau dengan total luas mencapai 7.103 kilometer persegi, yang sebagian besar merupakan danau alami. Danau-danau tersebut tersebar di Pulau Sumatera (170 danau dengan luas sekitar 3.700 kilometer persegi), Pulau Kalimantan (139 danau dengan luas sekitar 1.142 kilometer persegi), Pulau Jawa dan Bali (31 danau dengan luas sekitar 62 kilometer persegi), Pulau Sulawesi (30 danau luas sekitar 1.599 kilometer persegi), serta Pulau Papua (127 danau dengan luas lebih dari 600 kilometer persegi).
Danau Toba merupakan salah satu danau terluas di Indonesia dengan luas 1.130 kilometer persegi. Sementara danau terdalam di Indonesia adalah Danau Matano di Sulawesi Selatan yang memiliki kedalaman 590 meter.
Pergerakan orang dan barang di Danau Toba selalu ramai, terutama saat libur sekolah, Natal, dan Idul Fitri. Selama libur Natal dan Tahun Baru, mayoritas aktivitas mencakup wisata dan mudik ke Pulau Samosir.
Menghadapi musim libur Nataru 2024/2025, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba telah mempersiapkan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan transportasi. KSOPP, sebagai unit di bawah Kementerian Perhubungan, bertugas mengawasi dan menegakkan aturan di sektor angkutan penyeberangan.
Kementerian Perhubungan memproyeksikan potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang, menurut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam rapat koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025 di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), Jumat (22/11/2024).
Untuk mendukung kelancaran transportasi, KSOPP Danau Toba akan membuka Posko Angkutan Nataru selama 22 hari, mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Diperkirakan, puncak mudik terjadi pada 22-24 dan 29-31 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik pada 25-26 Desember 2024 dan 3-5 Januari 2025.
KSOPP Danau Toba telah melakukan rampcheck rutin terhadap sarana penyeberangan, termasuk pemeriksaan data kapal, kapasitas muat, alat keselamatan, navigasi, AIS, radio, alat komunikasi kapal, termasuk sertifikasi awak dan kapal. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari, terutama pada kapal tradisional, untuk memastikan kelayakan berlayar.Rampcheck rutin tersebut berupa tali kemudi, tali gas, kebocoran lambung, peletakan muatan dan garis muat.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan, empat pelabuhan di Pulau Samosir, yakni pelabuhan penyeberangan Simanindo, Ambarita, Onan Rungu, dan Sipinggan telah dibenahi. Di daratan Sumatera Utara, tujuh pelabuhan utama juga disiapkan, termasuk pelabuhan Tongging, Silalahi, Baktiraja, Muara, Balige, Ajibata, dan Tigaras. Pelabuhan-pelabuhan ini diharapkan mendukung kelancaran transportasi selama libur Nataru 2024/2025.
Saat ini terdapat lima lintasan penyeberangan di danau toba, yaitu lintasan Pelabuhan Penyeberangan Ajibata (Toba) – Ambarita (Samosir): KMP Ihan Natak, KMP Pora-Pora. Balige (Toba) – Onan Runggu (Samosir) – Muara (Tapanuli Utara): KMP Kaldera. Tigaras (Simalungun) – Simanindo (Samosir): KMP Sumut 1, KMP Sumut 2, KMP Julaga Tamba 1. Ajibata – Tomok (Samosir): KMP Tao Toba 1, KMP Tao Toba 2. Muara (Tapanuli Utara) – Sipinggan (Samosir): KMP Muara Putih.
Selain itu, terdapat dua rute layanan bus air, yaitu lintas Pelabuhan Penyeberangan Baktiraja (Kab. Humabahs) - Pelabuhan Penyeberangan Muara (Kab. Tapanuli Uatar) menguakan KMP Jurung-Jurung Rencana dan lintas Pelabuhan Penyeberangan Tongging (Kab. Karo) - Pelabuhan Penyeberangan Silalahi (Kab. Dairi) menggunakan KMP Asa-Asa.
Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat di Danau Toba, jumlah kapal penyeberangan bertambah dari 4 unit menjadi 11 unit. Pada akhir tahun, akan ada tambahan 1 kapal penyeberangan, menjadikan total 12 kapal, ditambah 2 kapal layar motor yang sudah beroperasi sejak 2023.
Di akhir tahun akan ada tambahan kapal lagi, salah satu kapal baru, KMP Danau Toba, akan melayani rute Ajibata – Ambarita, menambah total menjadi 3 kapal di rute ini. Dengan penambahan tersebut, waktu keberangkatan dapat dipersingkat dari semula 1 jam 15 menit menjadi 1 jam sekali.
Untuk keselamatan, kawasan aktivitas naik-turun penumpang dan bongkar muat barang telah ditetapkan sebagai zona berbahaya. Kegiatan seperti berenang, mandi, dan memancing dilarang demi mengurangi risiko kecelakaan.
Pelabuhan Penyeberangan Ajibata dan Ambarita kini dikelola melalui kerja sama dengan PT ASDP, dengan kontribusi PNBP mencapai Rp 800 juta per tahun. KSOPP bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pelabuhan.
Sebelum kecelakaan KM Sinar Bangun, Pelabuhan Ajibata – Tomok hanya melayani 6 trip per hari. Namun, setelah 2018, rute Ajibata – Ambarita ditambahkan, dan kini pelayanan meningkat menjadi 20 trip per hari tanpa mengganggu rute lainnya.
Untuk meningkatkan keselamatan, setiap kapal yang beroperasi wajib menjalani pemeliharaan mingguan, sementara SDM kapal harus mengikuti pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana, termasuk ancaman teroris, setiap bulan.
Konektivitas Angkutan KSPN Danau Toba Dukung Pariwisata
Untuk mendukung sektor pariwisata, Kementerian Perhubungan telah mengembangkan konektivitas transportasi di Danau Toba sejak 2020 melalui program angkutan KSPN. Danau Toba, sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas, bersama Labuan Bajo, Likupang, Borobudur, dan Mandalika, kini memiliki tiga rute angkutan KSPN yang melayani transportasi engan tiga kali keberangkatan di masing-masing rute, yaitu rute Pelabuhan Penyeberangan Ajibata – Stasiun Pematang Siantar dengan tingkat isian 12,4 persen (Januari – Agustus 2024) dengan tarif Rp 6.100 (68,4 km), Pelabuhan Penyeberangan Ajibata – Bandara Silangit (11,54 persen) dengan Rp 7.600 (107,9 km), dan Bandar Silangit – Pakkat (17,13 persen) dengan panjang rute 74,5 km.
Tarif angkutan KSPN di Danau Toba diperkirakan mencapai Rp 70.000 – Rp 80.000 tanpa subsidi, namun pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 2,6 miliar per tahun untuk mendukung sektor pariwisata.
Pada 2025, rencananya akan ada trayek baru dari Pelabuhan Penyeberangan Ajibata – Kota Kabanjahe, yang akan singgah di beberapa titik wisata. Selain itu, trayek Ajibata – Pematang Siantar akan diperpanjang hingga Bandara Internasional Kualanamu untuk menarik wisatawan, terutama dari penerbangan internasional.
Meskipun penerbangan ke Bandara Silangit berkurang karena hanya dilayani oleh Bandara Kualanamu, akses transportasi dari Danau Toba ke Medan kini semakin lancar berkat adanya tol yang menghubungkan Pematang Siantar dengan Medan. Tentunya ini menjadi peluang membuka trayek angkutan KSPN dari Bandara Kualanamu ke Pelabuhan Penyeberangan Ajibata.
Untuk mendukung sektor pariwisata, layanan angkutan umum di kawasan KSPN Danau Toba perlu pembenahan. Banyak armada angkutan umum yang usianya sudah lebih dari 10 tahun, dan manajemen yang tidak terpusat membuat pengawasan terhadap pengemudi kurang efektif. Akibatnya, perilaku pengemudi yang sering ngebut membahayakan keselamatan, membuat banyak warga lebih memilih menggunakan sepeda motor.
Ada tiga wilayah yang perlu perhatian khusus: Kota Balige, Kota Parapat, dan Pulau Samosir. Mengingat meningkatnya jumlah wisatawan, angkutan umum yang nyaman dan aman sangat dibutuhkan. Skema Buy the Service (BTS) dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan, dengan melibatkan operator lokal. Layanan angkutan yang lebih baik nantinya bisa dinikmati oleh warga setempat maupun wisatawan.
Djoko mengingatkan, pentingnya perbaikan angkutan umum di destinasi wisata seperti Danau Toba, agar tidak mengalami masalah kemacetan seperti yang terjadi di Pulau Bali.
Sebagai contoh, destinasi wisata di negara maju menunjukkan bahwa kelancaran lalu lintas dan kualitas angkutan umum yang baik adalah faktor penting bagi wisatawan dalam menikmati suasana wisata.
"Untuk membenahinya susah sekali, suatu saat akan membuat pelancong kurang tertarik ke daerah wisata yang kemacetannya luar biasa. Seperti halnya destinasi wisata di negara maju, kelancaran lalu lintas dan angkutan umum yang mumpuni menjadi salah satu dambaan bagi pelancong untuk menikmati suasana wisata, " ujar Djoko.
Topik:
penyeberangan-danau-toba wisatawan jelang-nataru keselamatan-wisatawan