Bupati Blitar Buka Musrenbang RPJMD 2025–2029, Tekankan Kolaborasi Wujudkan “Blitar Berdaya dan Berjaya”

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 6 Mei 2025 12:31 WIB
Suasana saat kegiatan Musrenbang RPJMD Kabupaten Blitar, di Pendopo RHN (Foto: Dok MI/JK)
Suasana saat kegiatan Musrenbang RPJMD Kabupaten Blitar, di Pendopo RHN (Foto: Dok MI/JK)

Blitar, MI – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, pada Selasa (6/5/2025). 

Dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini merujuk pada, UU No. 25 Tahun 2004, UU No. 23 Tahun 2014, Permendagri No. 86 Tahun 2017.

Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Blitar Rijanto dan dihadiri oleh Wakil Bupati Beky Herdihansah, Ketua DPRD, pimpinan OPD, camat, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, akademisi, serta tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Rijanto menegaskan pentingnya RPJMD sebagai pedoman strategis untuk mewujudkan visi “Kabupaten Blitar Berdaya dan Berjaya” melalui empat misi utama, yakni pembangunan SDM, peningkatan ekonomi, pelayanan publik, serta jaminan ketentraman umum.

"RPJMD harus menjawab tantangan pembangunan dan aspirasi masyarakat. Kami mohon dukungan legislatif agar penetapannya tepat waktu, selambatnya 20 Agustus 2025,” ujar Rijanto.

Ia juga menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif masyarakat dalam menghadirkan inovasi guna menciptakan pembangunan yang inklusif.

Lima Tujuan Strategis Pembangunan

Dalam forum tersebut, Bupati memaparkan lima tujuan utama dalam RPJMD 2025–2029, yaitu:

1. Mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing

2. Meningkatkan ekonomi inklusif

3. Meningkatkan kepuasan layanan infrastruktur

4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi

5. Menciptakan rasa aman dan tentram di masyarakat

Tahapan tahunan dirancang secara progresif, dimulai dengan peningkatan infrastruktur pada 2026, penguatan sektor pertanian (2027), reformasi birokrasi (2028), penguatan ekonomi berbasis inovasi (2029), hingga percepatan pembangunan berkelanjutan pada 2030.

Fokus Stunting dan Infrastruktur

Penanganan stunting menjadi salah satu prioritas utama yang memerlukan kerja sama lintas perangkat daerah, termasuk Dinas Kesehatan, PUPR, dan Dinas Peternakan.

“Stunting bukan hanya urusan kesehatan, tetapi juga menyangkut sanitasi dan kecukupan gizi,” katanya.

Sementara di sektor infrastruktur, Pemkab Blitar berfokus pada penyelesaian Jalan Pansela dan jaringan siripnya untuk mendongkrak ekonomi kawasan Blitar Selatan, terutama di bidang pariwisata. Program “Blitar Terang-Benderang” juga akan digulirkan melalui skema kerja sama pemerintah-swasta (KPBU) guna meningkatkan penerangan jalan dan menekan angka kriminalitas.

Transformasi Digital dan Pelayanan Publik

Transformasi digital turut menjadi perhatian, dengan target menyediakan 248 titik akses internet gratis di ruang publik dan desa. Bupati berharap dukungan dari pemerintah desa dalam mendukung program ini.

“Dengan kolaborasi, Blitar akan menjadi kabupaten maju, tentram, dan sejahtera,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto, menambahkan bahwa Musrenbang RPJMD ini bertujuan untuk memperkuat penyelarasan tujuan, strategi, arah kebijakan, serta program prioritas daerah dengan agenda pembangunan nasional dan proyek strategis.

Musrenbang diakhiri dengan penandatanganan berita acara dan ramah tamah antar peserta sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyukseskan pembangunan Kabupaten Blitar lima tahun ke depan.
(JK)

Topik:

Blitar