KDM Sebut Warga Sipil Korban Ledakan Amunisi di Garut Bekerja Bantu TNI

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 13 Mei 2025 16:56 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mukyadi saat mengunjungi keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi di RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat (Foto: Ist)
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mukyadi saat mengunjungi keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi di RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengatakan bahwa warga sipil yang juga menjadi korban tewas dalam peristiwa ledakan saat pemusnahan amunisi tak layak pakai di Garut bekerja membantu TNI.

Hal ini dikatakan oleh Dedi setelah mengunjungi keluarga korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dedi menyebut bahkan sudah ada yang bekerja membantu TNI selama 10 tahun. 

"Mereka pengakuannya bekerja di sana. Sudah cukup lama, ada yang sampai 10 tahun membantu dan menjadi profesi yang ditekuni dalam setiap harinya dan memang sudah berpengalaman," kata Dedi, Selasa (13/5/2025).

Dedi mengatakan bahwa keluarga para korban akan menjadi tanggungjawab Gubernur selaku pimpinan daerah. Ia mengatakan bahwa pendidikan dari anak-anak para korban serta kebutuhan untuk kehidupan mereka akan ditanggung oleh Pemprov Jabar.

"Itu menjadi tanggungjawab gubernur. Mereka pendidikannya, kehidupan sehari-harinya, biar nanti kami yang mengambil alih tanggung jawab itu," ungkapnya.

Dedi mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan memberikan bantuan pendidikan sampai kuliah kepada anak para korban. Pemprov Jabar juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban senilai Rp 50 juta per keluarga.

Topik:

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ledakan Amunisi di Garut