Sherly Tjoanda Lihat Potensi Besar di Desa untuk Didorong Naik Kelas

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 28 Juni 2025 17:29 WIB
Gubernur Malut Sherly Tjoanda memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus Dekranasda Malut di Pendopo Kesultanan Ternate, Sabtu (28/6) (Foto: Biro Adpim)
Gubernur Malut Sherly Tjoanda memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus Dekranasda Malut di Pendopo Kesultanan Ternate, Sabtu (28/6) (Foto: Biro Adpim)

Ternate, MI - Gubernur Malut, Sherly Tjoanda Laos, secara resmi melantik Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Malut bersama pengurus kabupaten/kota di Pendopo Kesultanan Ternate, Sabtu (28/6). Pelantikan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 30.02/DEKRAN/SK/2025 tentang pengangkatan pengurus Dekranasda Provinsi Malut Masa Bakti 2025–2030.

Dalam sambutannya, Gubernur Sherly menekankan pentingnya semangat dan konsistensi dalam membangun Dekranasda sebagai wadah pemberdayaan perajin dan pelestarian budaya lokal. 

“Ini pertama kali Dekranasda Malut dibentuk. Kita harus semangat, walaupun belum ada produk yang kita hasilkan. Tetap semangat,” ujarnya.

Menurut Gubernur, Dekranas sudah berdiri sejak 1980 atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, dengan tujuan utama melestarikan budaya kerajinan serta memberdayakan para perajin di seluruh Indonesia. Namun Sherly menyadari bahwa tidak seperti daerah lain yang memiliki tradisi menenun seperti Jawa atau Sulawesi, Malut tidak memiliki sejarah menenun yang kuat.

“Meskipun tidak ada warisan menenun, kita punya empat kesultanan tua yang kaya budaya dan cerita. Itu bisa kita tuangkan ke dalam karya kerajinan. Intinya adalah melestarikan budaya kita lewat bentuk-bentuk kreatif,” tegasnya.

Gubernur juga menyampaikan harapannya agar Dekranasda Malut dapat menghasilkan produk lokal unggulan yang mampu bersaing di tingkat nasional. Ia menekankan perlunya memberdayakan perajin bertalenta, terutama yang berada di desa-desa. 

“Saya mewajibkan pimpinan OPD untuk mendukung kegiatan Dekranasda dalam memajukan produk-produk lokal kita,” tegas Sherly.

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar Dekranasda tidak menjadi ruang rapat seremonial semata, melainkan ruang kreasi, inovasi, dan keberanian untuk menciptakan karya. 

“Karena karya besar itu selalu lahir dari langkah kecil. Yang penting konsisten, pantang menyerah, dan kita kerjakan bersama-sama,” tambahnya.

Ketua Dekranasda Malut, Rusni Sarbin, yang juga istri Wakil Gubernur Sarbin Sehe, dalam sambutannya menyatakan pelantikan ini bukan sekadar formalitas. Ia menilai kepercayaan yang diberikan harus dijawab dengan kerja nyata. 

“Dekranasda memiliki peran penting dalam mengembangkan kerajinan dan industri kreatif di Malut,” ujarnya.

Rusni berharap, ke depan Dekranasda bisa menjadi wadah yang strategis bagi para perajin dan pelaku industri kreatif lokal untuk meningkatkan kemampuan, daya saing, serta membuka akses pasar lebih luas. 

“Kami ingin Dekranasda menjadi rumah besar tempat para pelaku industri kreatif bertumbuh,” tandasnya.

Struktur kepengurusan Dekranasda Malut periode 2025–2030 ini mencakup Gubernur sebagai Pembina, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah sebagai Penasehat, serta Rusni Sarbin sebagai Ketua. 

Pimpinan OPD Pemprov Malut juga turut masuk dalam kepengurusan sesuai bidang masing-masing. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kepemimpinan Dekranasda dipegang oleh para istri bupati dan wali kota.

Acara pelantikan turut dihadiri oleh Forkopimda Malut, Sekda Malut Samsuddin A. Kadir, Ketua DWP Malut Darmawati Samsuddin, para pimpinan OPD, dan seluruh jajaran pengurus Dekranasda baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. (Rais Dero)

Topik:

Gubernur Malut Sherly Tjoanda