Kerawanan Karhutla di Muarojambi Masih Tinggi, Status Siaga Darurat Karhutla Diperpanjang Tiga Bulan

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 28 Agustus 2025 23:11 WIB
Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno H Harahap (kiri) dan Wakil Bupati Muarojambi, H Junadi H Mahir dua dari kiri) ketika membantu pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Gambutjaya, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Ist)
Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno H Harahap (kiri) dan Wakil Bupati Muarojambi, H Junadi H Mahir dua dari kiri) ketika membantu pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Gambutjaya, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Ist)

Jambi, MI – Kerawanan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi hingga akhir Agustus ini masih cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan musim kemarau yang masih terus berlanjut dan membuat sebagian besar kawasan hutan dan lahan gambut masih kering.

Kendati hujan turun beberapa kali di Muarojambi selama Agustus ini, termasuk hujan buatan, kebakaran hutan dan lahan masih terjadi. Beberapa kawasan hutan dan lahan di Muarojambi yang terbakar masih terus dilakukan pemadaman dengan water bombing (bom air) menggunakan helikopter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, H Alias di Muarojambi, Kamis (28/8/2025) mengatakan, mengantisipasi meningkatnya kasus karhutla di daerah itu hingga awal September nanti, Bupati Muarojambi, Dr H Bambang Bayu Suseno, SP, MM, MSi sudah memperpanjang Status Siaga Darurat Karhutla di Muarojambi.

“Sebelumnya, Bupati Muarojambi sudah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Muarojambi sejak 7 Mei 2025 hingga 4 Agustus 2025. Namun karena kerawanan karhutla masih tinggi, Status Siaga Karhutla di Muarojambi diperpanjang hingga 90 hari ke depan atau tiga bulan lagi, yakni hingga 4 November 2025,”katanya.

Menurut Alias, perpanjangan pemberlakuan status siaga darurat karthutla tersebut bersifat tentatif atau masih bisa berubah tergantung situasi di lapangan. Jika curah hujan sudah tinggi mulai awal September 2025, status Siaga Darurat Karhutla di Muarojambi bisa dicabut.

Dikatakan, selama Agustus ini, kasus karhutla di Muarojambi terjadi sebanyak delapan kali. Kasus karhutla terjadi di beberapa wilayah, terutama di Desa Gambutjaya, Kecamatan Sungaigelam. Total luas karhutla di Muarojambi hingga Kamis (28/8/2025) mencapai 270 hektare (ha).

Periksa Pelaku

Sementara itu, Tim Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi hingga kini sudah mengamankan sebanyak 18 orang yang diduga pelaku pembakaran lahan gambut di Desa Gambutjaya, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi. Para tersangka sudah diperiksa. Pengembangan kasus karhutla tersbeut masih terus dilakukan dengan meminta keterangan puluhan orang saksi.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, Komisaris Besar POlisi (Kombes) Pol Taufik Nurmandia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil keterangan ahli mengenai kerusakan lingkungan akibat karhutla di Sungaigelam, Muarojambi. Setekah itu nanti baru dilakukan gelar perkara guna menetapkan para tersangka.

“Pada kasus karhutla di Batanghari dengan dua orang tersangka, kita menemukan barang bukti korek api dan minyak. Namun pada kasus karhutla di Sungaigelam, Muarojambi kita tidak menemukan barang bukti, namun kebakaran sangat luas. Karena itu kota menggunakan pendapat ahli,"katanya.

Secara terpisah, Kepala BPBD Provinsi Jambi, H Bachyuni Deliansyah di Jambi baru-baru ini mengatakan, total luas karhutla di Provinsi Jambi mulai Januari hingga Agustus 2025 mencapai 422 ha. Kawasan karhutla paling luas terdapat di Kabupaten Muarojambi, yakni mencapai 270 ha.

Dikatakan, wilayah lain yang juga mengalami karhutla di Jambi, yakni Kabupaten Sarolangun dengan luas kebakaran 63,70 ha dan Batanghari (16,6 ha). Untuk memadamkan karhutla di Jambi, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) memberikan bantuan lima unit helikopter dan satu unit pesawat operasi modifikasi cuaca (OMC).

Topik:

SiagaKarhutla