Santri di Aceh Besar Nekat Bakar Pesantren Akibat Sering Di-bully

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 7 November 2025 08:05 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

Aceh Besar, MI - Aksi nekat seorang santri berusia 16 tahun mengguncang warga Kabupaten Aceh Besar. Remaja tersebut membakar Pondok Pesantren Babul Magfirah pada Jumat (31/10/2025) lalu, dipicu sakit hati karena sering menjadi korban bullying dari teman-temannya.

Pelaku yang masih di bawah umur berhasil diamankan polisi di rumah orang tuanya, berbekal rekaman CCTV pesantren yang merekam aksinya. Remaja itu kini harus berurusan dengan Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh dan mendekam di sel khusus anak.

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan perbuatan itu sekitar pukul 03.00 dini hari. 

“Motif utamanya adalah sakit hati dan balas dendam karena sering di-bully oleh rekan-rekan sesama santri di pondok,” ujar Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, Kamis (6/11/2025).

Tidak ada korban jiwa dalam aksi nekat ini. Namun, kerugian materiil akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp2 miliar.

Pelaku kini ditahan di sel khusus anak di Polresta Banda Aceh untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus ini juga menjadi peringatan penting bagi sekolah dan pesantren akan risiko serius bullying yang bisa mendorong tindakan ekstrem.

Topik:

pondok-pesantren ponpes-dibakar-santri korban-bullying aceh-besar