Warga Sumur Batu Resah Akibat Belatung dari Antrian Truck Sampah Merayap Masuk ke Rumah

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 20 November 2025 16:34 WIB
Antrian Truck Sampah di TPA Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi (Foto: Ist)
Antrian Truck Sampah di TPA Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi (Foto: Ist)

Kota Bekasi, MI - Setiap hari, warga RT.01/RW.01, Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi mengaku resah akibat bau sampah menyengat yang berasal dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Sumur Batu. Kondisi terakhir, hari ini, sangat menjijikan dengan munculnya ulat atau belatung masuk ke dalam rumah.

Salah seorang warga bernama Dedy kepada wartawan mengatakan bukan hanya aroma bau sampah yang menjadi persoalaan masyarakat sekitar, belakangan, rumah mereka menjadi incaran belatung dan ulat.

Hal ini tentunya membuat mereka rasa jijik dan harus membersihkan belatung dan ulat yang masuk ke dalam rumah mereka. Selain menjijikan, bau sampah juga membuat warga sesak napas dan iritasi kulit. 

Dedy mengaku telah berulang kali meminta UPTD TPA Sumur Batu untuk melakukan penyiraman jalan dan menertibkan antrian truck agar tidak berhenti terlalu dekat dengan permukiman warga. Namun kata dia, permintaan itu tetap diabaikan.

“Pernah ada instruksi penyiraman jalan dan larangan truck berhenti dalam radius 50 meter dari rumah warga, tetapi hanya berlangsung sehari. Keesokan harinya kembali lagi,” kata Dedy dikutip, Rabu (19/11/2025).

Menurut warga, persoalan ini muncul karena antrian truck terlalu dekat dengan rumah warga, dan sampah yang jatuh dari truck disekitar rumah sebelum dibuang ke TPA. Akibatnya, bau menyengat dan belatung masuk rumah tidak terhindarkan. 

Warga menganggap Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi kurang peka terhadap dampak TPA kepada warga, khususnya saat sekarang ini. 

"Selama ini sudah sering dikeluhkan warga, tetapi seolah-olah masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Terkesan idak ada niat meningkatkan pengelolaan TPA ini. Atau tidak peduli penderitaan warga," katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) DLH Kota Bekasi, Andy Frengky, kepada awak media berjanji segera melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

“Kami segera berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk mengobservasi dampak terhadap kesehatan warga,” kata Andy. 

Ia mengatakan, kejadian ini merupakan imbas dari longsornya gunungan sampah. Sehingga, truck sampah terpaksa antri panjang menunggu longsor diperbaiki.

"Kemunculan ulat dan bau busuk berasal dari limbah domestik dalam muatan truk yang sudah lama tapi baru diangkut,” katanya. 

Menurut Andy, DLH Kota Bekasi tengah berupaya membersihkan jalur truck dari timbunan longsoran sampah.

“Kami targetkan awal Desember akses jalan truck sudah kembali normal. Sehingga pemindahan sampah dari truck bisa berjalan lancar,” ujarnya. 

Langkah sementara lanjut Andy, DLH akan melakukan pembersihan sekitar rumah warga dengan cara menyiram air untuk mengurangi belatung dan aroma tidak sedap. (M, Aritonang)

Topik:

Kota Bekasi TPA Sumur Batu DLH Kota Bekasi