Dari Kopdarnas PSI 2023, Janganlah Kau Apakan Dulu

No Name

No Name

Diperbarui 23 Agustus 2023 21:45 WIB
Oleh: Andre Vincent Wenas/Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP) Jakarta [caption id="attachment_525000" align="alignnone" width="711"] Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andre Vincent Wenas (Foto: Doc Pribadi)[/caption] BENAR bahwa dalam realitasnya politik itu cair dan dinamis. Apa yang tadinya disangka begini ternyata begitu. Orang Medan bilangnya begini: “Janganlah kau apakan dulu itu, nanti kalau ternyata apa khan bisa apa-apa gitu!” “Apa” dalam kalimat itu bisa kita isi sendiri. Itu cuma sekedar kata ganti saja. Bebas. Cair dan dinamis, tergantung apa-apanya nanti. Oktober 2022 (tahun yang lalu), PSI mendeklarasikan Ganjar-Yenny. Ini bukan “apa-apa” lagi. Ini sih bentuk dukungan yang super jelas, alias tanpa basa-basi. Menohok dan melampaui jaman. Tapi ternyata dalam perkembangannya Ganjar tidak melakukan “apa-apa” terhadap deklarasi itu. Malah partainya yang melakukan “apa-apa” terhadap PSI, terutama selama proses verifikasi faktual KPU. Padahal dalam politik yang matang dan dewasa, fenomena deklarasi Ganjar-Yenny ini semestinya dibaca sebagai suatu bentuk “dukungan” terhadap kader terbaik dari partainya. Bukannya malah “ngamuk” seperti anak kecil yang mainannya dipinjam adiknya sendiri. Tapi memang sejarah membuktikan bahwa spektrum berpikir dari orang yang sedang “kebakaran jenggot” itu sempit dan tendensius. Tendensinya mengamuk terhadap semua yang berlawanan dengan agenda orisinalnya, yaitu untuk mencapreskan sang putri-mahkota. Ngamuknya bukan cuma terhadap deklarasinya PSI, tapi terhadap eksistensi PSI itu sendiri. Sehingga kabarnya dilakukanlah operasi “apa-apa gitu” terhadap PSI selama proses verifikasi. Fast forward, Agustus 2023, baru kemarin, judul besar di Kompas.com: “PSI Resmi Batal Dukung Ganjar Capres, Akan Serap Ulang Aspirasi Rakyat”. Hmm… Nasi sudah menjadi bubur. Ya sudah, apa boleh buat. Kalau dukungan PSI secara formal (dan frontal) sejak tahun lalu itu ternyata tidak diakui secara terbuka oleh kandidatnya dan partainya, maka “terpaksalah” PSSI… eh PSI melalui mekanisme Kopdarnas (Kopi Darat Nasional) kemarin, 22 Agustus 2023, di Senayan memutuskan untuk: Pertama-tama, menyerap kembali aspirasi dan keinginan rakyat terkait bacapres. Ini kayaknya yang dijadikan judul berita Kompas.com dengan kata-kata “PSI Resmi Batal Dukung Ganjar Capres, Akan Serap Ulang Aspirasi Rakyat”. PSI tidaklah terburu-buru (ojo kesusu) dan akan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi, demi masa depan bangsa. Artinya cari kandidat yang memiliki komitmen kerakyatan serta mau dan mampu melanjutkan visi misi pembangunannya. Kemudian, PSI akan memutuskan akan mendukung capres dengan mempertimbangkan faktor siapa cawapres yang akan mendampinginya. Pasangan calon (paslon) ini jadi penting. Jadi perlu cermat membaca semua dinamika politik termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan. Bila MK mengabulkan uji materi tersebut dan ternyata ada kandidat anak muda berusia minimal 35 tahun yang punya kapasitas dan kapabilitas maka selayaknyalah PSI memberikan dukungannya. Dan, masih ada beberapa poin lain yang bisa ditelusuri sendiri. Tapi paling tidak dua poin itulah yang selama ini ditunggu-tunggu. Arahnya jelas. Mengarah ke tiga jurusan yang mungkin sampai batas akhir di November 2023. Bisa saja ke Ganjar, atau ke Prabowo, atau ke Jomblo. Lalu bacawapresnya pun jadi penting. Dengan prasayarat, mereka berkomitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi. Ini demi masa depan bangsa. Melihat fakta politik baru ini, kita menyarankan, sebaiknyalah mereka yang berminat dengan dukungan dari PSI untuk bermanis-manis dan berbaik-baik dengan partai bocil ini. Supaya kalau ada “apa-apa”, khan bisa “apa-apa gitu”, iya khan? Jelas ya. Disclaimer: Monitorindonesia.com tidak bertanggung-jawab atas kiriman artikel langsung dari pembaca dalam rubrikasi forum atau opini.

Topik:

Kopdarnas PSI
Opini Terkait