Dengan Revolusi, Kedaulatan dan Demokrasi Ditegakkan

Muslim Arbi - Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu

Muslim Arbi - Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu

Diperbarui 8 Mei 2024 08:07 WIB
Muslim Arbi (Foto: Dok MI)
Muslim Arbi (Foto: Dok MI)

GONJANG-GANJING dan malapetaka kecurangan Pemilu dan Pilpres 2024, tak akan terselesaikan dengan adil dan beradab. Kecuali dengan jalan revolusi. 

Rakyat dapat beramai-ramai datangi DPR, DPD dan MPR desakkan sidang istimewa sebagai solusi kenegaraan saat ini. 

Rezim ini tidak akan menyerah begitu saja terhadap kehendak demokrasi dan konsitusi. Justru rakyat lah yang berjuang sekuat tenaga untuk rebut kembali, demokrasi, kedaulatan dan konsitusi.

Rakyat tidak bisa lagi berharap banyak kepada elit politik yang sedang dagang sapi untuk tawar-menawar untuk kepentingan politik nya semata. Rakyat dapat apa?

Rakyat akan kembali di tindas dan di tekan oleh rezim yang satu ke rezim berikutnya.

Karena rezim saat ini di bawah kendali pemilik modal. Modal politik, modal ekonomi di kendalikan oleh oligarki yang kangkangi negeri ini. 

Rakyat hanya mendapat ampas dan sampah saja. Dari satu kekuasaan ke kekuasaan berikutnya. 

DPR yang di isi oleh wakil-wakil parpol yang manfaatkan rakyat untuk berkuasa di Parlemen tidak pernah menggubris dan mendengar Rakyat lagi setelah duduk di Senayan.

Hanya rakyat. Sekali lagi. Hanya rakyat yang sadar akan hak-hak demokrasinya dan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mendapatkan kembali kedaulatan dan jak-haknya.

Jika rakyat tidak berjuang bahkan dengan pengorbanan yang paling tinggi dan paling mahal. Demokrasi, kedaulatan serta konsitusi tak dapat di tegakkan. 

Hanya dengan mendatangi DPR, DPD dan MPR, rakyat menggelar sidang istimewa untuk mendapatkan. Kembali hak-hak Konsitusi, hak-hak kedaulatan dan hak demokrasinya.

Hak konsitusi, hak kedaulatan dan hak demokrasi tak dapat di peroleh dengan memelas kasihan para partai politik yang hanya menggunakan rakyat sebagai sapi perahnya.

Para pimpinan parpol lakukan dagang sapi dengan kekuasaan Istana atas dosa-dosa politik nya. Lalu peras rakyat, dengan merapas hak-hak nya. Lalu mereka berdagang sapi dengan kekuasaan.

Rakyat di peras oleh partai politik, lalu partai-partai itu tawar menawar dengan kekuasaan. Dan rakyat ditinggal menjadi anak yatim. 

Apakah mau sejarah tetap berlangsung demikian? Apakah rakyat akan tetap tertindas atau bangkit melawan? 

Ya. Dengan mendatangi gedung-gedung rakyat: DPR, DPD dan MPR, rumah-rumah rakyat itu, rakyat dapat menentukan jalan sejarah, nasibnya sendiri. 

Jalan sejarah itu adalah revolusi rakyat. Menumbang kezaliman dan kedustaan yang selama menina bobokan rakyat. 

Rakyat bangkit melawan atau mati tertindas. 

Selamat datang untuk bertemu di rumah rakyat. 

Allahuakbar, merdeka!

Gresik 7 Mei 2024